CILEGON – Menyambut Hari Disabilitas Internasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten menggelar pelatihan menjahit dan membatik di Sekolah Kebutuhan Khusus (SKh) Tri Dharma Cibeber Kota Cilegon. Kegiatan dengan tema ‘Warnai Dunia dengan Kreativitas Membatik untuk Inklusi’ ini disambut meriah oleh para siswa hingga tenaga pengajar.
Pelatihan ini diharapkan dapat membangun jiwa mandiri dan keahlian khusus yang dapat mendukung kehidupan mereka di masa depan. Para siswa juga diajarkan teknik membatik, khususnya batik shibori yang memberikan sentuhan kreatif dan modern.
General Manager PLN UID Banten Abdul Mukhlis menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan wujud dari komitmen PLN Peduli dalam mendukung pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.
“Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, siswa difabel dapat meraih potensi terbaik mereka sehingga dapat turut berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Saya juga berterima kasih kepada anak-anak siswa Tri Dharma Cibeber, semoga ini menjadi bekal yang nantinya bermanfaat dan dapat dibanggakan,” ujar Abdul Mukhlis.
Ia berharap kerja sama ini dapat terus berjalan dengan baik kedepannya dan hasil dari program ini dapat menjadi pintu pembuka bagi siswa difabel untuk menuju kemandirian ekonomi.
“Saya berharap program dan apapun yang didapat pada hari ini tidak berhenti begitu saja. Semoga para siswa dapat terus mengasah kemampuannya agar lebih ahli khususnya dalam menjahit dan membatik. Semoga menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi sekolah dan pribadi tiap-tiap siswa. Terima kasih kepada para bapak dan ibu guru yang memberikan ijin dan mendukung jalannya acara,” ungkap Abdul Mukhlis.
Kepala Sekolah Kebutuhan Khusus Tri Dharma Cibeber Zainudin menambahkan, pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk ini nantinya akan digunakan untuk mendukung program pendidikan dan kegiatan sekolah.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi momen berharga dalam merayakan Hari Disabilitas Internasional, tetapi juga menjadi awal dari perubahan positif dan kesempatan baru bagi para siswa difabel untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal dalam masyarakat,” katanya. (*/Faqih)