Desa Siaga dan Jemput Bola Jadi Kunci, Banten Unggul Tangani Tuberkulosis

 

TANGERANG – Pemerintah Provinsi Banten berhasil mencatatkan capaian terbaik nasional dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC), dengan tingkat deteksi dan kesembuhan mencapai 93 persen.

Keberhasilan itu tak lepas dari strategi jemput bola dan penerapan program Desa Siaga TBC yang menjangkau hingga tingkat kelurahan dan desa.

“Kami memiliki tim percepatan penanggulangan TBC dari tingkat provinsi sampai desa. Mereka aktif melakukan deteksi dini dan edukasi ke masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dr. Ati Pramudji Hastuti, saat mendampingi Wamenkes Benjamin Paulus Octavianus di Puskesmas Cibodasari, Kota Tangerang, Selasa (11/11/2025).

Ia menjelaskan, masyarakat kini juga bisa melakukan skrining mandiri melalui aplikasi digital yang dikembangkan tim Dinkes Banten. Melalui inovasi itu, warga dapat mengenali gejala awal dan segera mendapat rujukan ke fasilitas kesehatan.

“Kalau ditemukan gejala, langsung diarahkan ke puskesmas untuk pemeriksaan. Jadi masyarakat tidak perlu menunggu sakit parah dulu baru berobat,” katanya.

Selain itu, tim kesehatan di lapangan secara rutin melakukan kunjungan ke warga berisiko tinggi setiap dua minggu sekali. Langkah ini dinilai efektif untuk menemukan kasus lebih cepat sekaligus memastikan pasien menjalani pengobatan hingga tuntas.

“Kunci suksesnya ada di jemput bola. Kami tidak menunggu pasien datang, tapi turun langsung ke masyarakat,” ujar Ati.

Upaya terintegrasi ini membuat Banten kini menjadi contoh nasional dalam percepatan eliminasi TBC, sebagaimana diakui oleh Wamenkes RI. Pemerintah pusat disebut akan menjadikan sistem penanggulangan TBC Banten sebagai model untuk diterapkan di daerah lain.***

Comments (0)
Add Comment