SERANG – Isu pendidikan gratis menjadi sorotan dalam Debat Putaran Terakhir Pilkada Banten 2024 setelah calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 1, Ade Sumardi, melontarkan kritik terhadap program sekolah gratis yang diusung pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah.
Menanggapi kritik tersebut, Calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 2, Dimyati Natakusumah, memberikan penjelasan terkait program pendidikan gratis yang diusungnya bersama Andra Soni.
Dimyati menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar masyarakat yang wajib dipenuhi pemerintah.
“Pendidikan itu adalah pelayanan dasar dan ini hak dari pada anak-anak kita, tanya anak-anak apa mau gratis atau mau dibantu begitu saja, mau gratis atau begitu saja, tanya masyarakat Banten mau gratis atau begitu saja,” kata Dimyati dalam acara debat yang disiarkan secara live di Metro TV dan KPU Banten, menjawab kritikan Ade, Rabu (20/11/2024).
Dimyati juga menyatakan bahwa sekolah swasta memiliki peran besar dalam mencerdaskan anak bangsa dan harus mendapat perhatian yang sama seperti sekolah negeri.
“Maka kami disini solusi-nya kami akan gratiskan. Coba aja nanti Bu Airin Pa Ade, kami jadi Gubernur dan Wakil Gubernur gratis itu dan ini wajib harus diberikan kepada seluruh anak-anak kita, nanti Wajardikdas bukan 9 tahun tapi itu 12 tahun. Bagaimana sekolah yang negeri, terjadilah disparitas, yang negeri gratis, swasta enggak, kok tega? Sedangkan swasta itu membantu pemerintah, membantu negara, kenapa? untuk mencerdaskan anak bangsa. Kok saudara-saudara enggak setuju digratiskan, ini loh gratis,” jelasnya.
Pasangan Andra-Dimyati juga berkomitmen untuk memperluas program wajib belajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun, dengan harapan tidak ada lagi disparitas antara sekolah negeri dan swasta.
“InsyaAllah kami berjanji, kami bersumpah pendidikan gratis Wajardikdas 12 tahun berlaku semua, maka demikian, pendidikan penting. Maka saya berharap termasuk kita nanti Provinsi Banten akan memberikan beasiswa, akan memberikan bantuan juga kepada Madrasah Diniyah Takmiliayh Awaliyah, yang mereka mengajarkan kita muatan lokal, bahwa Banten itu seribu ulama sejuta santri. Itu berlaku di daerah yang beriman dan bertaqwa. Saya berharap masyarakat Banten menyetujui ini semua, dan ini kita program kan dari hati maka pilihan hati, Andra-Dimyati,” tutup Dimyati dengan tegas. (*/Hery)