DPP Golkar Akui Kekalahan Airin-Ade Adalah Realitas Politik, Beda Sikap dengan PDIP yang Sebut Ada Anomali

SERANG – DPP Partai Golkar mengaku turut prihatin atas kekalahan pasangan calon yang diusungnya pada Pilkada Banten, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi.

Pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah berhasil meraih kemenangan lewat versi hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar M Sarmuji mengatakan, pihaknya menghormati pilihan rakyat Banten.

“Kami sebenarnya juga sedih kalah di Banten, tetapi rakyat sudah memilih,” kata Sarmuji dikutip dari Kompas, Jumat (29/11/2024).

Sarmuji juga menyebut hasil Pilkada Banten kali ini merupakan cerminan keinginan rakyat.

“Ya, itu realitas politik dalam Pilkada hari ini,” ucap dia.

Respon Partai Golkar ini agak berbeda dengan PDiP yang menyikapi hasil Pilkada Banten dengan sangat kritis.

Bahkan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menuturkan pihaknya menemukan sejumlah anomali atau penyimpangan yang terjadi pada Pilgub Banten 2024.

Basarah mencontohkan anomali yang terjadi kepada Airin yaitu adanya intervensi kekuasaan.

Padahal menurutnya saat Pilpres 2024 lalu, Airin merupakan ketua tim pemenangan Prabowo-Gibran di Provinsi Banten.

“Anomali yang pertama, di luar nalar kami. Airin yang ketua tim pemenangan Prabowo-Gibran sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Banten. Namun, pada saat dia menjadi calon gubernur, harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan kemenangan,” kata Basarah saat konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

Basarah mengungkapkan mendapat arahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa pihaknya akan segera bersikap atas anomali pada Pilgub Banten 2024 ini.

PDIP akan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Oleh karena itu, kami akan tetap melakukan legal action, perlawanan secara terukur. Saya sudah berkoordinasi dengan Bung Ronny Talapessy, untuk membuktikan anomali-anomali yang terjadi di Pilkada Provinsi Banten itu dan kita akan teruskan ke Mahkamah Konstitusi,” ungkapnya.

Ketua Fraksi PDIP di MPR itu juga menyinggung perihal hasil survei yang dirilis sebagian besar lembaga riset sebelum hari pencoblosan.

Menurutnya hasil survei menunjukkan dominasi elektabilitas Airin-Ade unggul jauh atas kompetitornya.

“Realistis enggak? Sebuah hasil survei yang hampir satu minggu, melaporkan perbandingan yang sangat signifikan antara proses survei suara Airin dengan kandidat yang lainnya, di atas 70%, kemudian hanya dalam waktu beberapa hari saja bisa berubah secara signifikan,” tandasnya.

Diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Charta Politika, pasangan Andra-Dimyati unggul 57,52 persen. Sedangkan Airin-Ade 42,48 persen.

Diketahui, Airin Rachmi Diany adalah kandidat gubernur Banten nomor urut 01, berpasangan dengan Ade Sumardi.

Pasangan Airin-Ade diusung oleh Partai Golkar, PDIP, Partai Buruh, PBB, Partai Gelora, PKN, dan Partai Ummat.

Sementara itu, pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PSI, PKB, PAN, PPP, Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Garuda. (*/Rijal)

AdvertorialAirin Rachmi Dianypilkada bantenTCWTubagus Chaeri Wardana
Comments (0)
Add Comment