Ekonomi Banten Alami Kontraksi di Triwulan I-2021

SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Banten kembali merilis, perekonomian Banten berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2021 mencapai Rp.162,34 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp Rp.113,76 triliun.

Ekonomi Banten triwulan I-2021 terhadap triwulan IV-2020 tumbuh sebesar 0,78 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 8,40 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen Total Net Ekspor sebesar 32,60 persen.

Meski begitu, ekonomi Banten triwulan I-2021 terhadap triwulan I-2020 masih mengalami kontraksi sebesar 0,39 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan negatif terdalam terjadi pada Transportasi dan Pergudangan sebesar -22,93 persen. Dari sisi Pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Konsumsi Rumah Tangga masing-masing mengalami kontraksi sebesar -11, 96 persen dan -1,69 persen.

Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana mengatakan, perekonomian Banten relatif sudah mulai mengalami pemulihan, meski belum dapat dikatakan normal seperti saat sebelum pandemi Covid-19.

“Hal ini ditandai pertumbuhan triwulanan (quarter to quarter) sudah positif 0,78% jika dibandingkan kondisi triwulan 4 tahun 2020. Walaupun demikian jika dilihat masa sebelum pandemi (year-on year) atau dibandingkan triwulan I-2020 masih negatif yaitu -0,39%,” ujarnya kepada Fakta Banten, Kamis (6/5/2021).

Diketahui, struktur perekonomian Provinsi se-Jawa pada triwulan I-2021 masih didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta, yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto se-Jawa sebesar 30,07 persen, kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 24,62 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 22,46 persen. Adapun Provinsi Banten memberikan kontribusi sebesar 6,80 persen. (*/Faqih)

BantenEkonomiKontraksi
Comments (0)
Add Comment