SERANG – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten/BEKS) gelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda memberikan persetujuan atas laporan pertanggungjawaban manajemen untuk tahun buku 2021, bertempat di Ballroom Horison Ultima Ratu, Kota Serang, Rabu, (11/5/2022).
RUPST dihadiri oleh Pemegang Saham Pengendali, PT Banten Global Development, perwakilan dari Pemegang Saham Pengendali Terakhir, Pemerintah Provinsi Banten, pemegang saham retail, serta undangan lainnya.
Jajaran pengurus Bank Banten lainnya yang hadir adalah Komisaris Independen Media Warman, Komisaris Perwakilan Pemprov Banten, M Yusuf, Direktur Bisnis sekaligus Plt Direktur Utama Cendria Tj Tasdik, Direktur Kepatuhan Kemal Idris, Direktur Operasional dan Transformasi Denny Sorimulia Karim, adapun Direktur Utama Bank Banten tidak dapat hadir karena sedang menjalankan ibadah umrah.
Agenda pertama dan utama adalah persetujuan atas laporan tahunan termasuk laporan keuangan Perseroan dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2021.
Selain itu, juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku 2021.
Meskipun belum mencatat laba, pada 2021 Perseroan mencetak kinerja yang lebih baik dibandingkan 2020.
Pada 31 Desember 2021, aset meningkat secara signifikan sebesar 65,7 persen ke angka Rp 8,85 triliun, dari Rp 5,34 triliun pada 31 Desember 2020.
Hal ini didorong oleh dana pihak ketiga (DPK) meningkat secara signifikan sebesar 79,8 persen ke angka Rp 4,64 triliun, dari Rp 2,58 triliun pada 31 Desember 2020.
Demikian pula, pendapatan operasional selain bunga naik 45,8 persen secara yoy menjadi Rp 41,85 miliar dari Rp 28,7 miliar.
Di sisi biaya, perseroan juga melakukan efisensi operasional sehingga berhasil menekan beban bunga menjadi Rp 241 miliar, turun 27,7 persen dibandingkan Desember 2020.
Bank Banten menutup tahun 2021 dengan kredit di angka Rp 3,08 triliun dan modal mencapai Rp 1,89 triliun.
Perseroan membukukan rugi periode berjalan setelah pajak bersih sebesar Rp 265,18 miliar.
Rugi tersebut berhasil ditekan lebih baik 20,88 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 308,16 miliar.
Hal ini dicapai diantaranya dengan mendongrak pendapatan sepanjang tahun 2021, di mana pendapatan bunga bersih tumbuh 90 persen secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp 67,02 miliar dari Rp 35,23 miliar.
Cendria Tj Tasdik, Direktur Bisnis sekaligus Plt Direktur Utama perseroan mengungkapkan optimismenya menyambut tahun 2022.
“Perseroan berhasil melalui tahun 2021 dengan baik dan menunjukkan ketangguhan segenap Banteners dalam fase akselerasi pertumbuhan ini,” katanya.
Ia menambahkan tahun 2022 tahun akselerasi, sesuai arahan Dirut Bank Banten, harapannya segala lini bisnis Bank Banten berjalan lancar dan bisa mencetak laba.
“Tahun ini tahun akselerasi growth, kita dapat memperbesar pendapatan porsi operasional sehingga porsi BO PO akan semakin turun dan bisa cetak laba, harus optimis” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Operasional dan Transformasi Denny Sorimulia Karim untuk efisiensi Bank Banten akan menutup 5 cabang yang tidak produktif.
“Untuk sementara 2 Cabang yang sudah disetujui OJK secara bertahap akan ditutup, yaitu Kantor Cabang Tasikmalaya dan Karawang,” pungkasnya. (*/Red)