SERANG – Sebuah peradaban pasti tidak terlepas dari pondasi-pondasi nilai. Keberadaan pondasi itulah yang akan menentukan maju tidaknya sebuah peradaban.
Sebagaimana bangunan yang memiliki beberapa pondasi, seperti itulah juga peradaban manusia. Keberadaan pondasi saling melengkapi dan menguatkan diantaranya. Cacatnya sebuah pondasi akan berimplikasi fatal, jika tidak mampu mengendalikannya.
Jika peradaban manusia dianalogikan dengan bangunan yang ditopang oleh berbagai pondasi, maka di antara pondasi peradaban yang paling utama adalah para pejuang sejati pendidikan, yakni Guru.
Bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN), Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Juheni M Rois memaknai bahwa guru merupakan pondasi dari sebuah peradaban dunia.
“Lau la murobbi ma ‘araftu Rabbi.
(Jika bukan kerna guruku, mana mungkin daku dapat mengenal akan tuhanku),” katanya kepada Faktabanten. Senin, (25/11/2019).
Karena lanjutnya, peran guru sangatlah berarti dalam menghidupkan potensi-potensi alamiah manusia yang dengan mudah mengarahkan dan mengembangkan segenap kemampuannya. Sehingga sudah semestinya negara dan Pemerintah Daerah memperhatikan nasib-nasib para guru yang mengabadikan jiwa raganya untuk anak bangsa.
“Maka peran guru sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karenanya selayaknya gaji guru itu ditingkatkan,” harap Juheni.
Pasalnya kata Juheni, masih banyak guru honorer yang gajinya sangat tidak layak, dan jauh dari upah minimum regional (UMR). Ia juga meminta Pemerintah Daerah harus melek, dan bisa memperhatikan guru-guru.
Selain itu, dalam momentum HGN 2019, Juheni berpesan agar kurikulum sekolah juga perlu diperbaiki. Seperti halnya pendidikan tentang Aqidah dan Akhlak perlu mendapat porsi tambahan, serta juga pelajaran sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan nasional. (*/Qih)