FAKTA BANTEN – Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) menyoroti masalah ketimpangan di Kabupaten Serang di umur yang menginjak hampir 5 abad. Hari ini, Serang memang memasuki umur ke-492 tahun.
Pada saat rapat paripurna istimewa dilakukan di gedung DPRD Serang, puluhan mahasiswa ini menyoroti kemiskinan yang menduduki peringkat pertama se-Banten. Mereka menilai, Bupati Ratu Tatu Chasanah masih mengedepankan kepentingan kelompoknya saat memimpin dibanding kesejahteraan warga.
“Serang sudah hampir 5 abad umurnya, tapi terpuruk terus,” kata Tami, perwakilan mahasiswa di Serang, Banten, Senin (8/10/2018).
Katanya, masalah kesehatan, ekonomi, dan pendidikan masih jadi problem utama di desa-desa di Serang. Di persoalan pendidikan, hanya di Kabupaten Serang ada sekolah yang belajar di bekas kandang kerbau, seperti kasus di SDN Sadah.
Para mahasiswa ini melihat pelayanan dan fasilitas kurang memadai. Pemkab baru merealisasi 31 puskesmas dari target 50 fasilitas kesehatan puskesmas.
Mahasiswa menilai ada karut-marut pengelolaan dana desa di Kabupaten Serang. Ia memberi contoh, ada pembangunan sarana dana desa di Pulau Tunda yang bermasalah dan mangkrak sampai sekarang.
“Dan masih banyak masalah, mulai OPD-nya yang nakal yang mengutamakan kepentingan kelompok masing-masing,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, penduduk miskin di Serang pada Agustus 2017 sebanyak 69.110 orang. Angka ini bertambah sebanyak 1.190 orang pada periode 2016, yang jumlahnya 67.920 orang. (*/Detik)