KPU Banten Prediksi Pemilu 2024 Jumlah Suara Tidak Sah Tinggi

 

CILEGON – Jumlah suara tidak sah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang diprediksi tinggi. Hal itu dikatakan Komisioner KPU Provinsi Banten Eka Setialaksmana berdasarkan analisis dan hasil evaluasi pemilu sebelumnya pada kegiatan FGD KPU Kota Cilegon dengan awak media di salah satu hotel di Kota Cilegon, Selasa, (28/6/2022).

“Tantangan kita adalah yang pertama terkait masih tingginya jumlah suara tidak sah secara nasional 17,5 juta, Banten sekitar 100-200 ribuan jumlah surat suara tidak sah. Tertinggi di Banten surat suara tidak sah itu pemilihan DPD (Dewan Perwakilan Daerah) persentasinya tinggi,” terangnya.

“Analisis kita selain soal pada masalah kontestasinya mungkin saja pada konstituen dari aspek informasi tentang para calon yang belum cukup sampai kepada pemilih yang membuat pemilih belum bisa memilih,” sambungnya.

Kemudian dikatakan Eka, belum terlalu optimalnya sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh penyelenggara berkaitan dengan figur-figur yang bisa dijadikan pilihan.

“Tantangan yang kedua analisis kita masih maraknya penyebaran hoax kemudian disinformasi dan politik identitas atau sara. Masih tetap akan digunakan oleh para peserta pemilu, tim kampanye atau simpatisan para calon ini yang akan digunakan mereka untuk kepentingan-kepentingan politik mereka. Saya kira banyak lebih ke arah pragmatisnya dan upaya-upaya kita tentu di KPU melakukan upaya-upaya yang terstruktur baik dari sisi hubungan antar lembaga maupun kelengkapan prasarana kita untuk bisa menangkal isu-isu yang bersifat hoax maupun disinformasi,” paparnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Kota Cilegon Patcurohman mengatakan menekan surat suara tidak sah merupakan tantangan pihaknya pada Pemilu 2024 mendatang.

“Jadi itu menjadi target kita ke depan, pendidikan pemilih harus bisa ditingkatkan mungkin karena kerumitan-kerumitan di TPS, cara mencoblos dengan benar, tidak keluar garis dan lain-lain. Mungkin edukasi akan kita tingkatkan karena itu menjadi bagian dari PR (Pekerjaan Rumah -red) KPU sebagai penyelenggara pemilu. Walaupun partisipasinya tinggi tetap suara tidak sah itu menjadi target kita,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya melakukan upaya-upaya tersebut dengan mengadakan simulasi terutama untuk pemilih-pemilih pemula, kemudian bagaimana datang ke TPS, bagaimana menggunakan hak suaranya di TPS.

“Jadi simulasi-simulasi itu yang kita coba dibeberapa sekolah di Kota Cilegon, itu sangat penting ternyata. Karena mereka pertama kali akan mencoblos di tahun 2024. Nah itu, akan kita targetkan,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mempunyai strategi-strategi khusus menghadapi tahapan-tahapan Pemilu maupun Pilkada 2024 mendatang.

“Strateginya lebih kepada penguatan di perencanaan dalam pelaksanaan tahapan. Karena memang nanti di tahapan ada yang beririsan, ada yang di pemilihan dengan pemilu kalau pemilihan kan pemilihan Gubernur dan Walikota Cilegon. Kalau pemilu kan pemilihan legislatif, presiden. Nah di bulan Januari sampai bulan Juni itu akan beririsan tahapan pemilihan sudah mulai untuk pemilu sudah berjalan titik akhir kan sampai 14 Februari,” tuturnya.

Kemudian dikatakan Patcurohman yang dilakukan pihaknya yaitu penguatan internal SDM dan konsolidasi dengan sebanyak-banyaknya stakeholder yang ada di Cilegon.

“Contohnya sekarang dengan teman-teman media konsolidasi awal karena tahapan sudah diluncurkan kita harus segera konsolidasi kedepan kita dengan Forkopimda, tokoh masyarakat dan lain lain. Karena tidak mungkin kesuksesan itu dapat dicapai tanpa kita melibatkan seluruh masyarakat yang ada di Kota Cilegon,” tandasnya. (*/Red)

Comments (0)
Add Comment