SERANG – Pemprov Banten akan kembali menaikan nilai penerimaan tunjangan kinerja (Tukin) aparatur sipil negara (ASN) di lingkup kerjanya pada November dan Desember 2020 mendatang. Jika awalnya hanya menerima 50 persen dari nilai yang seharusnya diterima sejak Juni lalu, pada akhir tahun ini naik menjadi 75 persen.
Seperti diketahui, Pemprov Banten melakukan efisiensi alokasi belanja pegawai dengan melakukan penyesuaian tukin ASN menjadi 50 persen dari nilai yang diterimanya. Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk mengoptimalkan penanganan pandemi Covid-19. Terlebih, pada awal bencana non alam tersebut kondisi keuangan pemprov sedang kurang baik.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengatakan, meski pemprov mengajukan pinjaman daerah ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) namun tidak diperuntukkan bagi pembayaran tukin ASN. Para abdi negara belum akan menerima tukin secara utuh namun persentase penerimaannya akan naik sebesar 25 persen.
“Pinjamankan bukan untuk bayar tukin. Insya Allah untuk November dan Desember menerima 75 persen. Saat ini kan hanya terima 50 persen,” ujarnya, Minggu (30/8/2020).
Ia menuturkan, kepastian kenaikan penerimaan tukin telah diakomodasi dalam Perubahan APBD 2020 yang saat ini sedang dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Selain itu, kenaikan terjadi karena sudah mulai membaiknya pendapatan daerah dalam beberapa wkatu terakhir.
“Sudah (dianggarkan). Kegiatan di OPD sudah mulai dilakukan dan dianggarkan kembali serta trend pendapatan mulai membaik,” katanya.
Dengan membaiknya keuangan daerah pada akhirnya tukin ASN akan kembali dibayar penuh, Rina tak menampiknya. Menurutnya ketika kondisi keuangan sudah memadai maka semua bisa kembali diakomodasi.
Sementara, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten Opar Sohari membenarkan, keuangan Pemprov sudah mulai membaik seiring dengan berangsur kembali normalnya pendapatan daerah. Salah satunya pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor (PKB) yang terus meningkat.
“Kemarin-kemarin cuma Rp 2 miliar per hari. Sekarang setiap hari realisasi PKB sudah di atas Rp 10 miliar,” tukasnya (*/ADV)