SERANG – Dominasi politik atau Dinasti Ratu Atut Chosiyah di Banten akhirnya berakhir pada Pilkada Serentak 2024 yang digelar pada 27 November 2024.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) berhasil merebut perhatian rakyat Banten dengan kemenangan pasangan yang diusungnya.
Ratu Atut, yang pernah mencetak sejarah sebagai perempuan pertama menjabat gubernur di Indonesia, sebelumnya dikenal menguasai politik lokal Banten.
Selama bertahun-tahun, keluarganya mengisi berbagai jabatan strategis di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Namun, dalam Pilkada kali ini, mayoritas kandidat dari keluarga Atut mengalami kekalahan telak.
Salah satu kekalahan besar adalah Airin Rachmi Diany, adik ipar Atut, yang hanya memperoleh 42,28 persen suara di Pilgub Banten menurut hasil quick count.
Pasangan Airin-Ade Sumardi dikalahkan oleh pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah dengan 57,52 persen suara.
Kekalahan lainnya terjadi pada Andika Hazrumy, anak Atut, yang mencalonkan diri di Pilbup Serang. Andika dan pasangannya hanya mampu meraih 28,98 persen suara, jauh di bawah pasangan Ratu Zakiyah-Najib Hamas yang unggul dengan 71,02 persen.
Kemenangan Ratu Zakiyah, istri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto, menjadi salah satu pencapaian penting bagi KIM.
Saat ditemui usai menghadiri Resepsi Milad Muhammadiyah ke-112 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Banten, Kota Serang, pada Minggu (1/12/2024), Yandri menyampaikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah,” ungkap Yandri.
Sebagai bagian dari Koalisi Indonesia Maju, Yandri menyebut bahwa kemenangan ini bukan hanya hasil kerja keras tim kampanye, tetapi juga cerminan kepercayaan rakyat terhadap visi perubahan yang ditawarkan KIM.
“Rakyat menyambut koalisi itu dengan cara memilih dan memenangkan pasangan yang kami usung,” pungkas Yandri.
Acara resepsi Milad Muhammadiyah itu sendiri dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk pejabat daerah, pimpinan Muhammadiyah, dan masyarakat luas. Selain Menteri Yandri, hadir pula Menteri dari Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, Abdul Mu’ti, yang juga selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah. (*/Hery)