Paripurna HUT Banten ke-23 Diwarnai Aksi, Mahasiswa: Saya “Dikorowot”

 

SERANG – Rapat Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Banten ke-23 diwarnai aksi mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan 4 Oktober (Getok) Banten, pada Rabu, (4/10/2023). Aksi tersebar di dua titik.

Selain aksi di halaman Gedung DPRD Banten, ada dua massa aksi yang menyampaikan aspirasi saat rapat paripurna berlangsung. Kedua mahasiswa tersebut diamankan sejumlah Pengamanan Dalam (Pamdal) Sekretariat DPRD Banten.

Kedua mahasiswa yang diamankan itu adalah Syahrul Muhtarom dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) dan Bento dari Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas). Mereka mengaku diperlakukan tidak baik saat menyampaikan aspirasi.

“Perlakuan pengaman di dalam sangat tidak baik. Tadi ditarik saya di korowot (cakar), mata saya dicolok,” teriak Syahrul Muhtarom kepada awak media saat dibawa Pamdal.

Dalam aspirasinya mereka menyatakan bahwa Pemprov Banten gagal mengurai persoalan-persoalan mendasar, seperti kemiskinan dan pengangguran.

“Yang saya aspirasikan tadi Provinsi Banten gagal, karena banyak pengangguran tinggi sedangkan SDM tinggi, tapi pengangguran di mana-mana, angka kemiskinan meningkat,” terangnya.

Diketahui, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin Banten pada Maret 2023 sebanyak 826,13 ribu orang.

Meski mengalami penurunan pada tahun sebelumnya, penduduk miskin Provinsi Banten berada di angka 6,17 persen.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Banten juga pada Februari 2023 masih tinggi, yakni sebesar 7,97 persen.

TPT Provinsi Banten itu tercatat menjadi nomor satu di Indonesia. Jika dilihat menurut pendidikan, TPT tertinggi pada tingkat pendidikan yakni SMA, sementara terendah pada tingkat pendidikan SD ke bawah. (*/Faqih)

Aksi Demoaksi ributhut banten ke-23Pemprov BantenPj Gubernur
Comments (0)
Add Comment