LOMBOK – Seorang pendaki asal Banten Restuti Prihutami (46) membentangkan poster calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 02, Andra Soni-Dimyati Natakusumah di puncak Gunung Rinjani 3726 MDPL, Lombok, NTB.
Restuti melakukan pendakian bersama 43 pendaki seluruh Indonesia melalui jalur Sembalun-Torean. Jalur Sembalun-Torean dikenal jalur paling sulit. Tidak hanya kemampuan, dibutuhkan keberanian, fisik dan mental untuk sampai ke puncak Rinjani.
Untuk menuntaskan jalur Sembalun-Torean memakan waktu 4 hari 3 malam dengan medan yang sangat berbahaya. Para pendaki harus melintasi tebing curam, melipir dinding batu cadas bahkan menyeberang sungai.
Sebelum melakukan pendakian Gunung Rinjani, tim pendaki sempat dihantui kecemasan. Pasalnya, pada 26-27 Oktober 2024, puncak Gunung Rinjani dilanda badai angin. Pendaki yang melakukan pendakian pada saat itu terpaksa turun.
Namun, Prihutami bersama pendaki-pendaki lainnya memutuskan untuk melakukan pendakian pada tanggal 27-30 Oktober 2024. Dan melakukan summit atau pendakian menuju puncak pada tanggal 28 Oktober. Untungnya, saat summit tidak terjadi badai.
Di tahun 2024 ini saja, Prihutami telah mendaki tiga gunung, Gunung Lawu 3265 MDPL pada bulan September dan Gunung Prau 2565 MDPL pada Juli lalu.
Menurut Prihutami, Gunung Rinjani gunung paling indah dan paling sulit. Titik paling sulit Gunung Rinjani saat melintasi Latter E. Di Latter inilah fisik dan mental pendaki diuji. Selain tanjakan yang cukup terjal, medan Latter E berpasir dan berbatu yang di sisi kanan dan kirinya jurang.
Tidak hanya itu, di Latter E ini angin berhemhus kencang. Sehingga mempersulit langkah para pendaki sampai ke puncak. Pendakian ke puncak Rinjani di mulai pukul 00:00 WIB dan pukul 07:30 WIB pendaki sampai di puncak Rinjani.
“Latter E yang paling sulit, bahkan Latter E sering disebut nerakanya Rinjani,” ujar Prihutami, pada Rabu, (30/10/2024). (*/Faqih)