SERANG – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Anggota DPRD Provinsi Banten, Nawawi Nurhadi megkritisi munculnya kebijakan baru Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) terkait dengan penutupan sementara tempat wisata di Provinsi Banten.
Pasalnya kata dia, kebijakan itu dibuat secara mendadak. Sehingga ia menilai kebijakan tersebut telah merugikan para pedagang dan pengelola tempat wisata.
Ketua DPC Partai PKB Kabupaten Pandeglang ini menegaskan seharusnya jika tempat wisata ditutup, sosialiasi bisa dilakukan jauh-jauh hari. Ia juga menyebut jika Gubernur labil dalam mengambil sikap.
“Membingungkan dan merugikan, harusnya jauh-jauh hari. Jangan mendadak,” ujar Nawawi.
Dirinya mengaku, banyak pedagang yang mengeluh kepadanya soal adanya kebijakan penutupan tempat wisata hingga 30 Mei 2021 mendatang tersebut.
“Yang kasihan pedagang. Ngeluh, mereka kan sudah belanja stok barang, menang (dapat) ngutang. Tapi wisata ditutup siapa yang mau belanaja, siapa yang mau beli,” ungkapnya.
Pihaknya meminta agar Gubernur bertanggungjawab dan mencari solusi atas kebijakanya tersebut. Bila perlu kata dia, ganti kerugian pedagang kecil.
“Gubernur harus ada solusi terutama untuk pedagang. Bila perlu ganti rugilah karena dadakan,” tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Banten, Wahidin Halim mengeluarkan kebijakan baru berupa instruksi kepada Bupati/Walikota untuk menutup sementara tempat wisata di Banten, terhitung dari 15 hingga 30 Mei 2021. (*/Faqih).