SERANG – Pandemi Covid-19 menjadi tantangan dalam menentukan arah kebijakan. Sebab, virus corona tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan saja, ekonomi juga turut terdampak.
Namun seiring dengan akselerasi kebijakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten tembus mencapai 8,7 persen. Jika dilihat dari data, hal itu di atas rata-rata nasional.
Hal itu disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) ketika menjadi keynote speaker pada webinar yang bertajuk “Kebangkitan Ekonomi Banten di Tengah Pandemi” yang diselenggarakan Indoposco dan Indospoco.id, di Hotel Ultima Horison Ratu, Kota Serang, Selasa (28/9/2021).
Gubernur WH mengatakan pertumbuhan investasi di Banten menduduki nomor 4 nasional dengan realisasi investasi di Provinsi Banten pada semester I 2021 yang mencapai Rp 31,423 triliun atau 61,24% dari target tahun 2021 sebesar Rp 51,30 triliun.
“Untuk semester 2 tahun 2021 telah mencapai Rp62 triliun,” ujar Gubernur.
Gubernur Banten mengatakan, inflasi di Banten dalam posisi terkendali, 1,1 persen di bawah nasional.
“Kalau kita kaitkan dengan pengaruh Covid-19, saya kira tidak terlalu berpengaruh,” ujarnya.
Menurut Gubernur WH, kenaikan investasi terjadi karena pemerintah daerah sejak awal menerapkan sistem layanan digital tanpa biaya atau gratis, cepat dan tepat.
Tidak hanya itu, kata Wahidin, Pemprov Banten juga menyiapkan infrastruktur yang memadai di mana dari jalan provinsi sepanjang 780 kilometer (km), tinggal 13 km lagi yang belum dibangun.
“Jadi memberikan daya tarik sendiri bagi investasi sehingga investor tertarik menanamkan investasi,” katanya.
Gubernur mengatakan terkait masalah pertanahan, Pemprov Banten telah melaksanakan konsolidasi dengan Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Banten. Berkat, kerja keras BPN, kata Gubernur, telah banyak mengeluarkan sertifikat dan menyelesaikan tanah-tanah sengketa.
“Kami juga telah menginventarisir dan mensertifikat 1.200 tanah aset pemerintah daerah, yang bisa disewakan ke pihak ketiga untuk bisa menjadi salah satu sumber pendapatan provinsi,” ujarnya.
Begitu juga, kata Gubernur terkait kesiapan tenaga kerja, pada tahun ini penerimaan tenaga kerja mencapai 37 ribu orang.
Terkait proyek jalan nasional, kata Gubernur, jalan tol Ciujung-Tanjung Lesung, sepanjang kurang lebih 20-30 kilometer, telah diminta oleh Presiden Jokowi untuk segera diselesaikan.
Jalan Panimbang akan disambung ke Bayah dan jalan tol ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Begitu juga jalan dari Sajira ke Warung Banten juga ditingkatkan.
“Jadi ini merupakan daya tarik sendiri pengembangan di wilayah utara,” katanya.
Senada dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Babar Suharso. Ukuran indikator makro statistik, laju pertumbuhan ekonomi Banten mengalami peningkatan signifikan.
Menurutnya, dibawah kebijakan Gubernur Banten, pada akhir tahun 2020 ekonomi Banten mengalami minus 4 persen. Tetapi triwulan II tahun 2021, sudah tumbuh positif.
“Karena akhir 2020 kita minus sampai 4. Triwulan II kita sudah positif. Itu angka makro. Menuju kebangkitan ekonomi harus ada strategi,” paparnya.