LEBAK– Upaya positif ditunjukkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kertajaya, milik PTPN IV Regional 1, dalam menyikapi polemik penerimaan tandan buah segar (TBS) sawit milik petani.
Setelah sempat terhenti akibat proses penanganan dugaan ketidaksesuaian timbangan, manajemen pabrik kini membuka kembali jalur penerimaan dengan solusi alternatif yang disiapkan untuk menjaga kestabilan penghasilan petani.
Manajer PKS Kertajaya, Ukhri Yatmoko, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah antisipatif dengan menawarkan penggunaan timbangan kedua sebagai opsi sementara.
Timbangan ini sebelumnya hanya digunakan untuk internal, namun kini bisa dimanfaatkan oleh petani dengan syarat disepakati bersama.
“Kami punya dua unit timbangan. Yang biasanya untuk TBS dari petani masih dalam tahap penyempurnaan, jadi sementara diarahkan ke timbangan kedua. Namun dengan kesepakatan, petani harus menerima kondisi yang ada agar tidak timbul persoalan baru,” jelas Ukhri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/4/2025).
Langkah ini diambil untuk menjawab keluhan petani yang sejak kasus mencuat harus menjual TBS ke luar daerah, termasuk ke Lampung, dengan harga lebih rendah.
Kondisi ini tak hanya menambah biaya logistik, tapi juga menggerus pendapatan petani lokal.
Sebelumnya, pihak Aspek-PIR Banten sempat melayangkan surat permohonan resmi agar PKS kembali membuka akses penerimaan TBS dari para petani.
Menindaklanjuti permintaan tersebut, pihak PKS juga telah menggelar pertemuan dengan perwakilan petani dan Aspek-PIR.
“Sayangnya, dalam forum kemarin fokus pembahasan justru lebih banyak pada kompensasi, bukan solusi jangka pendek untuk keberlangsungan penjualan TBS. Padahal, kesempatan agar petani tetap bisa menjual hasil panennya sudah kami sediakan,” tambah Ukhri.
Ia juga menegaskan bahwa pihak Regional telah memberikan lampu hijau untuk kembali membeli TBS dari petani lokal.
“Mulai hari Kamis, kami sudah resmi membuka kembali pembelian TBS dari petani. Kami berharap hal ini bisa menjadi angin segar bagi roda ekonomi di sektor perkebunan,” ujarnya.
Dengan dibukanya kembali jalur distribusi ini, para petani sawit diharapkan tak perlu lagi menjual hasil panen mereka ke luar daerah.
Kehadiran solusi dari PKS Kertajaya mendapat apresiasi tersendiri dari sejumlah pihak karena menunjukkan keberpihakan terhadap kelangsungan usaha petani lokal. (*/Sahrul).