Rp739 Miliar untuk Tangani Stunting

 

SERANG – Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Banten Virgojanti mengungkapkan, pelaksanaan percepatan penurunan stunting dilakukan melalui berbagai program kegiatan yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota hingga tingkat Desa/Kelurahan.

Sedangkan dukungan anggaran mencapai Rp739.082.950.322 yang tersebar di 20 OPD, dan dukungan anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota, APBN, CSR, DAK fisik dan DAK non fisik serta dana lainnya.

Hal itu dikatakannya usai menghadiri acara Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten Tahun 2023 di Hotel Aston, Kota Serang, Selasa (10/10/2023) kemarin.

Pemprov Banten sendiri mencatat, angka prevalensi stunting di Banten mengalami penurunan sebesar 4,5 persen dari 24,5 persen menjadi 20 persen pada tahun 2022.

“Dalam aplikasi ini, data anak stunting per Februari 2023 dari angka 29.794, jumlah anak yang sudah pulih sebanyak 18.152. Sehingga jumlah anak stunting yang masih dalam penanganan sebanyak 11.642 anak,” ungkap Virgojanti.

“Keluarga berisiko stunting di Provinsi Banten sebanyak 532.580 keluarga berdasarkan hasil pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2022,” sambungnya.

Untuk capaian intervensi spesifik secara umum sebutnya, sudah tercapai dengan baik. Namun masih ada indikator yang belum memenuhi target seperti calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan.

hal itu merupakan bagian dari pelayanan nikah dan target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi prioritas.

“Hal ini perlu menjadi catatan serius untuk mendukung pemenuhan target yang telah ditetapkan,” jelasnya. (*/Faqih)

penangan stuntingPj Sekda BantenStunting
Comments (0)
Add Comment