Siswa Kebutuhan Khusus di Banten Dilatih Penanggulangan Bencana

SERANG  – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menggelar pelatihan evakuasi mandiri kepada siswa dan guru di SKh Negeri 2 Kota Serang, pada Selasa, (23/7/2024).

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya BPBD Banten untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan agar siswa dan staf sekolah dapat melakukan evakuasi secara mandiri dan efektif saat terjadi bencana.

Para peserta mendapatkan materi dan simulasi langsung dari para ahli di bidang penanggulangan bencana. Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, hadir dan memberikan arahan langsung dalam pelatihan tersebut.

Dalam sambutannya, Nana Suryana menekankan pentingnya kesiapsiagaan di sekolah-sekolah, terutama sekolah khusus yang memiliki kebutuhan dan tantangan yang berbeda dalam menghadapi bencana.

“Anak-anak di sekolah khusus ini memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga penanganan saat bencana pun harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Pelatihan ini dirancang agar mereka bisa mandiri dan tidak panik saat bencana terjadi,” ujar Nana Suryana.

Nana menambahkan bahwa kesiapsiagaan bencana harus menjadi bagian dari kurikulum atau muatan lokal dan rutinitas di sekolah-sekolah. Ia mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan tidak meremehkan pentingnya pelatihan seperti ini.

Sebab, kolaborasi antara siswa, guru, dan pihak BPBD sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tangguh terhadap bencana.

“Pelatihan ini tidak hanya tentang teori, tapi juga praktek langsung. Kami melakukan simulasi evakuasi yang realistis agar para peserta benar-benar siap saat menghadapi situasi darurat,” jelas Nana.

Selain Nana Suryana, pelatihan ini juga diisi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Banten, Asep Mulya Hidayat, yang memberikan materi tentang langkah-langkah evakuasi dan penanganan darurat.

Simulasi evakuasi dilakukan dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan, di mana mereka harus mengikuti prosedur yang telah diajarkan, mulai dari mengenali tanda-tanda awal bencana, mencari jalur evakuasi terdekat, hingga berkumpul di titik aman yang telah ditentukan. Simulasi ini dirancang sedemikian rupa agar siswa-siswa yang memiliki kebutuhan khusus dapat mengikuti dan memahami setiap langkah dengan baik.

Asep Mulya Hidayat menerangkan, BPBD Banten berencana untuk terus melakukan pelatihan serupa di berbagai sekolah lainnya, baik sekolah umum maupun sekolah khusus, guna memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menghadapi bencana.

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana, serta meningkatkan ketangguhan masyarakat Banten secara keseluruhan,” pungkasnya. (*/Faqih)

BPBD BantenPemprov BantenSKh
Comments (0)
Add Comment