Tertutup Awan Tebal, Hilal di Pos Pemantauan Anyer Tidak Terlihat

SERANG – Hilal atau pertanda masuknya bulan Ramdhan 1443 Hijriyah dilaporkan belum terlihat di pesisir Pantai Anyer, Kabupaten Serang lantaran tertutup awan tebal.

Hal itu berdasarkan hasil rukyatul hilal atau pantauan hilal yang dilakukan oleh Kanwil Kemenag Banten bersama BMKG pada Jumat (1/4/2022) sore di Hotel Puri Retno, Anyer, Kabupaten Serang.

“Hilal tidak teramati, karena ufuk barat tertutup awan tebal. Untuk posisi bulan sudah 2 derajat untuk Indonesia bagian barat. Tapi kalau di bagian timur masih 1 derajat,” kata Kepala Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang.

Selain itu, berdasarkan hasil rukyatul hilal tersebut, dilaporkan bahwa terdapat konjungsi terjadi pada pukul 13.34 WIB dengan umur bulan sekitar 5 jam. Bulan terbenam pada pukul 18:12:58 WIB sedangkan matahari terbenam pukul 18:01:50 WIB.

Azimuth Bulan berada di posisi 272° 51′ 9″ sedangkan Azimuth Matahari berada di posisi 274° 33′ 47 dengan tinggi Bulan berada di posisi 2° 8′ 1 di sebelah Selatan-Atas Matahari.

Selain itu, dilaporkan juga bahwa kondisi cuaca pada saat rukyatul hilal terpantau cerah berawan dengan melembaban 70 persen, suhu 31° celcius dan tekanan 1007.9 mb.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Banten, Nanang Fatchurochman mengatakan, bahwa pihaknya langsung melaporkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di wilayah Banten tersebut ke Pemerintah Pusat untuk disidangkan dalam sidang isbat.

“Hasil rukyatul hilal ini selanjutnya akan dilaporkan ke pusat sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Ramadhan 1443 H. Jadi, tunggu saja pengumuman hasil dari Sidang Isbat,” kata Nanang.

Nanang juga mengimbau kepada seluruh umat beragama untuk terus menjaga dan merawat kerukunan umat beragama saat menjalankan ibadah Ramadhan 1443 H.

“Untuk penentuan awal Ramadhan 1443 H, kita serahkan ke pemerintah pusat. Tunggu hasil sidang isbat” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kemenag RI akan menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadan 1443 H pada hari ini, Jumat (1/4/2022).

Infirmasinya, sidang isbat tersebut akan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), BMKG, Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam serta Pondok Pesantren. (*/YS)

Comments (0)
Add Comment