SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) meminta agar para pegawainya (ASN) sadar diri terkait kebijakan pemotongan tunjangan kinerja (Tukin) di tengah pandemi Covid-19.
Menurut WH, kebijakan itu diambil lantaran dampak dari mewabahnya Covid-19. Sehingga pendapatan daerah ikut menurun. Ditambah, penggunaan anggaran APBD Banten difokuskan untuk penanganan Covid-19.
“ASN saya minta agar mereka sadar, mereka itu ASN. Ketika naikin honornya lebih tinggi mereka gak protes, malah senang, giliran kita turunin mereka protes,” ucap WH saat dikonfirmasi di Rumah Dinas Gubernur Provinsi Banten, Jl. Ahmad Yani, Sumur Pecung, Kota Serang, Senin (29/6/2020).
Demikian WH sampaikan, akibat dari munculnya keluhan dari para ASN Pemprov Banten terkait adanya pemotongan Tukin. Potongan Tukin pegawai sendiri rata-rata mencapai 50 persen.
“Ini bukan hanya di Banten seluruh Indonesia. Kita masih belakangan, yang lain mah duluan,” lanjutnya.
Dialin hal kinerja ASN tidak terlalu banyak digunakan, karena penerapan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH).
Meski begitu, WH meminta juga ASN memaksimalkan kinerjanya di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).
“Jadi pegawai wajib masuk maksimal 50 persen, jadi tidak semuanya. Kalau ruangannya maksimal 50 orang jadi 25 orang (yang masuk),” katanya. (*/JL)