SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menyebut, warga yang memiliki penghasilan Rp3,3 juta per bulan masih termasuk dalam kategori penduduk miskin. Hal itu berdasarkan perhitungan garis kemiskinan di Banten pada bulan Maret 2024, tercatat sebesar Rp654 ribu per bulan.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten Adam Sopian mengatakan, setiap individu yang memiliki pendapatan di bawah angka garis kemiskinan termasuk dalam kategori penduduk miskin.
Secara rata-rata jumlah individu dalam satu rumah tangga terdiri dari lima orang anggota keluarga. Sehingga pendapatan sebesar Rp3,3 juta masuk dalam kategori tersebut.
“Meski demikian, garis kemiskinan di Banten lebih tinggi dibandingkan dengan garis kemiskinan Nasional sebesar Rp2,7 juta, artinya kalau berada di luar Banten ini bukan dalam kategori penduduk miskin,” kata Adam dalam siaran resmi BPS Banten, pada Senin, (1/7/2024).
Perhitungan angka tersebut sesuai dengan metode basic need approach yang sudah dilakukan sejak tahun 1998, dan melakukan pendataan terhadap 51 komoditas dasar di perkotaan dan 47 komoditas di pedesaan.
“Metode ini, menjadi salah satu indikator menilai suatu penduduk atas ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar,” imbuhnya.
BPS Banten juga mencatat, jumlah penduduk miskin di Banten mengalami penurunan secara tahunan, pada bulan Maret 2023 penduduk miskin di Banten ada 826 ribu jiwa turun sebanyak 34 ribu jiwa menjadi 791 ribu jiwa pada Maret 2024.
“Adapun jenis komoditas makanan yang menyumbang angka paling tinggi terhadap kemiskinan di desa maupun kota adalah beras, rokok, daging ayam, telur, mie instan dan kopi, sedangkan komoditas non makanan terdiri dari rumah, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi,” jelas Adam.
Selain itu, di periode yang sama tingkat kedalaman kemiskinan di Banten juga mengalami penurunan dari 1,204 poin menjadi 0,971 poin. Termasuk indeks keparahan kemiskinan juga turun dari 0,363 poin menjadi 0,247 poin.
“Artinya, semakin dekat angka tersebut dengan 0 maka tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan akan semakin lebih baik,” paparnya.
Setidaknya, ada empat indikator yang menjadi penyebab tingkat kemiskinan di Banten berkurang, yakni terjadinya penurunan tingkat pengangguran terbuka sebesar 0,95 persen dalam periode Februari 2023 sampai Februari 2024 hingga tingkat inflasi yang lebih rendah.
“Ditambah dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 5,46 persen, dan nilai tukar petani naik dari 102,47 poin pada Maret 2023 menjadi 112,70 poin pada Maret 2024,” kata Adam.
Sebelumnya, BPS Banten merilis jumlah penduduk miskin di Banten pada periode Maret 2024. Di mana tercatat ada sebanyak 791,61 ribu orang miskin di Banten. Persentase penduduk miskin ini sekitar 5,84 persen.
BPS Banten menyebut, angka kemiskinan Banten pada periode Maret 2024 ini menurun 0,33 persen poin atau 34,5 ribu orang terhadap Maret 2023. (*/Faqih)