Wagub Akui Angka Gizi Buruk di Banten Masih 23,4 Persen pada Tahun 2019

CILEGON – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengungkapkan dalam penanganan gizi buruk (stunting), Pemerintah Provinsi Banten berhasil menekan angka stunting dari 29,6 % pada tahun 2017 menjadi 23,4 % pada tahun 2019.

Hal itu diungkap Wagub saat mendampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dalam acara tatap muka dengan keluarga yang memiliki balita stunting di Kantor Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon Jum’at (12/3/2021).

“Adapun untuk peningkatan kapasitas kelembagaan Posyandu untuk konvergensi stunting terdapat sebanyak 32 kegiatan yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Serang 3 desa dan Kab Pandeglang 5 desa,” ungkap Wagub.

Untuk tenaga kesehatan Bidan sendiri sebagai bagian dari upaya menekan stunting, kata Andika, di Provinsi Banten terdapat sebanyak 6.911 Bidan dengan rincian Kota Cilegon 331 orang, Kota Serang 568 orang, Kota Tangerang 949 orang, Kota Tangsel 801 orang dan Kabupaten Lebak 1.201 orang. Berikutnya, Kabupaten Pandeglang 936 orang,
Kabupaten Serang 780 orang dan Kabupaten Tangerang 1.345 orang.

Dijelaskan Andika, kunjungan Menko PMK Muhadjir Effendi ke Kota Cilegon secara umum terkait dengan evaluasi dan monitoring pelaksanaan PPKM Mikro. Namun demikian, secara khusus sebagai Menko PMK, dalam kunjungannya juga ingin secara spesifik memonitor penanganan stunting, di mana dikhawatirkan angka stunting akan kembali naik atau sulit ditekan di masa pandemi Covid-19 ini.

Untuk diketahui, Kunjungan Kerja Menko PMK Muhadjir Effendi di Kota Cilegon diawali dengan meninjau lokasi isolasi mandiri di Perumahan Taman Cilegon Indah, dimana terdapat sebuah UMKM konveksi dinyatakan semua karyawannya yang berjumlah 11 orang positif Covid-19.

AndikaStuntingWagub Banten
Comments (0)
Add Comment