SERANG – Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mencatat, hingga Maret 2024, temuan uang rupiah yang diragukan keasliannya sebanyak 516 lembar yang bersumber dari klarifikasi setoran bank yang masuk.
Hal itu terungkap saat BI Banten menggelar Taklimat Media bersama sejumlah jurnalis di salah satu Kafe yang ada di Kota Serang, pada Selasa, (2/4/2024).
Taklimat kali ini bertajuk “Perkembangan Inflasi dan Kesiapan Pendistribusian Uang Layak Edar Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1445 H”.
Pecahan uang palsu yang ditemukan di antaranya Rp100.000, Rp50.000,Rp20.000, dan Rp10.000.
Untuk uang palsu Rp100.000 ditemukan sebanyak 277 lembar, Rp50.000 ada 229 lembar, Rp20.000 ada 7 lembar dan Rp10.000 ada 3 lembar.
Menurut keterangan perbankan, peningkatan temuan uang palsu dikarenakan siklus paska Lemilu dan Ramadhan 2024.
BI Banten melihat, adanya uang palsu itu disebabkan karena peredaran uang jelang lebaran yang sangat tinggi.
“Sehingga karena kecepatannya tinggi, maka uang palsu terlihat banyak di momen itu,” ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Banten, Jajang Hermawan.
Pihaknya mengaku terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna mencegah resiko dalam mendapatkan uang palsu.
“Kita ada edukasi cinta bangga rupiah, secara umum kami menyarankan transaksi non tunai, salah satunya mengurangi resiko mendapatkan uang palsu,” imbaunya. (*/Faqih)