SERANG – Gubernur Banten periode 2017-2022 Wahidin Halim (WH) kembali angkat suara kaitan dengan perkembangan politik jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 mendatang. Menurutnya, semua kandidat saat ini punya nafsu politik.
WH kembali berkomentar tentang para bakal calon Gubernur Banten. Mulai dari mantan pesaingnya di Pilgub 2017 Rano Karno, mantan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, mantan Bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah, mantan Bupati dan Wakil Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi, mantan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah hingga Ketua DPRD Banten Andra Soni.
“AIRIN belum jelas pasangannya sampai hari ini. Begitu juga DIMYATI. Sementara RK (Rano Karno) sampe hari masih adem ayem belum ada pernyataan mau calon dan belum ada pergerakan,” ujar WH kepada Fakta Banten melalui pesan WhatsApp, pada Jumat, (7/6/2024).
“ARIEF aktif lobby sana sini, tapi juga belum jelas mau jadi GUBERNUR atau WAKIL GUBERNUR. Partai pendukung juga belum ada walau PAN kabarnya siap mendukung tapi itupun masih kurang, mengingat PAN cuma punya 7 kursi,” tambah mantan Walikota Tangerang ini.
Sementara itu kata dia, baliho mantan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sudah bertebaran di mana-mana.
“Balihonnya beredar sampe masuk ke pelosok-pelosok Tangerang. Tapi itupun belum jelas menjadi GUBERNUR ATAU WAKIL GUBERNUR,” katanya.
Ketua DPRD Banten sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Banten Andra Soni dan Ketua DPD PDIP Banten Ade Sumardi juga turut jadi bahan analisanya. Menurutnya, keduanya hanya punya target menjadi calon Wakil Gubernur Banten.
“ANDRA SONI dari gerak geriknya bisa diduga bahwa target nya hanya untuk WAKIL GUBERNUR. Kabarnya berharap digandeng AIRIN. ADE SUMARDI diduga mimpinya cuma WAKIL. seandainya RK ga calon, Airin Kemungkinan pilih AS (Ade Sumardi) sebagai pasangannya,” jelasnya.
Dimyati juga dinilai masih kebingungan menghadapi Pilgub Banten 2024.
“Lalu bagaimna dengan DIMYATI targetnya jadi GUBERNUR. Politisi yang satu ini memang dikenal punya kemampuan lobby tingkat tinggi. Namun masih bingung untuk menentukan siapa Wakilnya,” kata WH.
Mantan Walikota Tangerang dua periode ini mengatakan, semua kandidat tengah berpikir keras.
“Keras banget. Kalkulasi politik soal menang kalah dan mengingat cost politik kan membengkak, mereka juga mulai menghitung berapa modal yang harus disiapkan ongkos politik semakin mahal,” ungkapnya
“Pragmatisme naik 1000 persen. Belum lagi beli kursi, dan lain sebagainya. Politik semakin dinamis tapi semakin complicated dan menyebalkan. Cuma orang yang NEKAD yang mau CALON ditengah kondisi seperti ini,” tambah WH. (*/Faqih)