JAKARTA – Indonesia akan mengimpor dari China sebanyak 103.000 ton bawang putih di tengah wabah virus corona asal China yang terus menelan korban hingga ribuan jiwa. Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) komoditas bawang putih tersebut.
“Saat ini prosesnya ada di Kementerian Perdagangan untuk pengeluaran Surat Persetujuan Impor (SPI),” ujar Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, di Komisi IV DPR RI, Senayan, Jakarta kemarin kutip INI-Net pada Selasa (11/2/2020).
Menurut Prihasto, stok bawang putih dalam negeri Indonesia saat ini lebih kurang sebanyak 70.000 ton. Stok yang ada saat ini mampu memenuhi kebutuhan sampai bulan Maret.
“Namun untuk mengatasi permintaan (pada) bulan Ramadhan, makanya kita buka keran impor bawang putih,” katanya sebagai dalih dilakukannya impor bawang putih yang disebut stoknya menipis di dalam negeri.
“Impor ini untuk menambah pasokan dalam negeri 2 hingga 2,5 bulan mendatang,” ujar dia.
Menurutnya, kebutuhan bawang putih dalam negeri berkisar 560.000 – 580.000 ton per tahun atau 47.000 ton tiap bulan. Namun menurutnya kemampuan produksi domestik cuma 85.000 ton.
Menurutnya, dalam rangka meningkatkan produksi bawang putih dalam negeri, pemerintah melalui Kementan akan melaksanakan kebijakan wajib tanam bagi importir dan pengembangan tanaman melalui dana APBN.
Diakuinya, sebelumnya impor mengalami penundaan akibat wabah virus corona di dari China. “Bagaimana pun kita harus waspada dan tetap hati-hati agar virus corona tidak masuk ke Indonesia,” sebutnya.
Sementara itu, jumlah orang yang meninggal karena terinfeksi virus corona hingga Selasa (11/2/2020) dilaporkan media tercatat mencapai 1,013, mayoritas berasal dari China. Selain China, dua korban tewas lainnya berada di Hong Kong dan Filipina.
Sebelumnya pemerintah Indonesia telah mengeluarkan larangan mengimpor hewan hidup dari China sebagai upaya untuk mencegah masuknya virus corona yang berasal dari Wuhan, China ke Indonesia. (*/Red)