PANDEGLANG – Ratusan Pengemudi angkutan PS (Engkel) jurusan Malingping – Serang dan Cibaliung – Serang, menggelar aksi unjuk rasa di depan halaman kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/4/2017).
Aksi tersebut terkait adanya penambahan armada baru dari Bus Damri yang beroperasi di wilayah Pandeglang Selatan, yang dianggap telah merugikan para pengemudi angkutan PS.
Encep Iskandar, salah satu perwakilan dari para pengemudi angkutan PS, meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan untuk segera meninjau ulang trayek Bus Damri yang saat ini beroperasi di Pandeglang Selatan, karena menurutnya Bus Damri merupakan angkutan perintis yang diturunkan pemerintah untuk daerah yang belum tersedianya transportasi umum, sementara saat ini Pandeglang Selatan sudah banyak bermunculan pengusaha transportasi umum yang menjangkau daerah yang dulunya tidak dilalui transportasi.
“Kami meminta Dishub, untuk segera meninjau ulang serta mengusir Bus Damri dari Kabupaten Pandeglang karena Bus Damri tersebut merupakan armada perintis, jadi sekarang sudah banyak pengusaha transportasi lokal jadi usir Damri dari Pandeglang,” ujarnya.
Encep menambahkan bahwa saat ini, armada Bus Damri yang beroperasi di Pandeglang makin banyak, hal tersebut membuat persaingan antara angkutan milik BUMN tersebut semakin merugikan pengusaha lokal.
“Dengan adanya penambahan armada baru dari Bus Damri, para pengemudi menjadi kesulitan mencari penumpang yang berakibat pada kesulitan ekonomi,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Banten, Mustagfirin, menuturkan bahwa aksi unjuk rasa ini merupakan kelanjutan dari aspirasi kekecewaannya para pengemudi angkutan PS yang pada waktu lalu telah melakukan audiensi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Banten dan pihak Damri.
“Setelah beberapa kali audensi, pihak Damri berjanji tidak menambah armada, namun pihak Damri telah mengingkari janji,” ujarnya. (*)
http://faktabanten.co.id/?p=6261&preview=true