Tuntut Keadilan atas Tragedi Kanjuruhan, Musisi Ini Rilis Lagu Menyentuh

 

MALANG – Musisi Oneding tidak tinggal diam melihat sebuah tragedi kemanusiaan menimpa kota kelahirannya, Malang.

Pria yang aktif menyuarakan keadilan dan transparansi atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022 silam, menggunakan medium musik sebagai sarana untuk menarik kembali perhatian pendengar atas kasus ini.

Menggandeng musisi THMSN (Tutus Thompson), Oneding mempersembahkan “Lempar Batu Sembunyi Tangan”, sebuah single bergenre Alternative Rock dan sarat akan lirik yang bermakna sudah bisa dinikmati audionya di berbagai kanal digital.

Single “Lempar Batu Sembunyi Tangan” resmi dirilis di berbagai layanan digital streaming vi Yallfears per 10 Maret 2023

Karya ini tercipta atas dasar respon terhadap tragedi Kanjuruhan, di mana prosesnya berbelit-belit dan semakin tidak jelas.

Oneding sang pencipta lagu ini menyebut, lagi ungkapan hati yang merasa belum ada keadilan untuk korban tragedi Kanjuruhan.

“Kami berharap lagu ini bisa menjadi pengingat dan menjadi penyemangat teman-teman yang masih berjuang untuk mendapatkan keadilan,” ujar Oneding dalam keterangan tertulis, Rabu, (15/3/2023).

Oneding sudah mengeluarkan beberapa single dan satu album penuh yang berjudul “Kontemplasi”.

Masih aktif tergabung di beberapa band (SATCF, Andjoeran Pengoeasa, dan My Beautiful Life).

THMSN merupakan one man project dari Tutus Thomson yang keluar dari zona nyamannya dari seorang drummer.

THMSN sendiri memberikan warna berbeda dalam perjalanan karir bermusik seorang Tutus Thomson.

THMSN menjelajah di skena emo rap yang mengangkat tema tentang quarter life crisis, depresi dengan vibe happysad.

Lempar Batu Sembunyi Tangan”

Lirik

Di bawah terik mentari
Diguyur hujan bertubi-tubi
Mereka tetap berdiri
Tak sadar raga tlah mati
Rasakan desakan kanan kiri
Berpeluh dan bercucur air mata

Reff
Tolong kami tersakiti, kau bunuh teman kami!!
Kau tak punya hati nurani!!
Tolong kami tersakiti, kau bunuh teman kami!!

Mereka memuja dengan hati
Berakhir dengan tragedi
Lempar batu sembunyi tangan
Rasakan desakan kanan kiri
Berpeluh dan bercucur air mata

Back to Reff. ***

Comments (0)
Add Comment