JAKARTA – Kisah menarik datang dari Jeffrey Lang. Pria yang merupakan profesor matematika di University of Kansas itu memutuskan memeluk Islam setelah belasan tahun menjadi ateis.
Melansir Islamestic, Kamis (11/4/2024), sejak kecil Lang merupakan sosok yang sering bertanya akan kehidupan dan agama. Lelaki kelahiran 1954 itu terlahir di keluarga Katolik Roma.
Lang menghabiskan 18 tahun pertama hidupnya di sekolah Katolik. Di benak Lang, banyak pertanyaan terkait agama yang belum terjawab.
Ketika usianya genap 18 tahun, Lang memutuskan untuk sepenuhnya menjadi ateis.
Meski begitu, pandangannya mengenai agama berubah sejak dirinya menjadi dosen muda matematika di Universitas San Fransisco dan berteman dengan sejumlah muslim.
“Kami berbicara tentang agama. Saya menanyakan pertanyaan saya kepada mereka dan saya sangat terkejut melihat betapa cermatnya mereka memikirkan jawabannya,” ujar Lang.
Kala itu, Lang bertemu dengan Mahmoud Qandeel seorang mahasiswa asal Saudi. Qandeel dikenal sebagai pribadi yang luar biasa.
Ia dapat menjawab semua pertanyaan tentang penelitian medis yang diajukan Lang dengan bahasa Inggris yang sempurna.
Singkat cerita, Qandeel tiba-tiba memberikan Lang buku-buku Islam beserta salinan Al-Qur’an. Sejak itulah, Lang mulai membaca dan menyerap isi Al-Qur’an.
Sang profesor mendapat hidayahnya, ia merasa kagum akan isi Al-Qur’an yang mampu menjawab segala pertanyaan di kepalanya.
“Seorang pelukis bisa menggambar mata dalam sebuah lukisan yang tampak mengikuti Anda dari satu tempat ke tempat lain, tapi penulis mana yang bisa menulis kitab suci yang mengantisipasi perubahan sehari-hari Anda?” ujarnya.
Setiap malam, Lang merinci setiap pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya. Keesokan harinya, segala jawaban yang ingin ia ketahui ditemukan dalam Al-Qur’an.
“Tampaknya sang penulis Al-Qur’an (Allah SWT) mengetahui pertanyaan-pertanyaan saya dan menulis pada baris yang tepat pada saat saya membaca halaman berikutnya. Saya telah bertemu diri saya sendiri di halaman-halaman berikutnya,” kata Lang.
Kini, Lang rutin mengerjakan salat lima waktu. Entah bagaimana, ia memperoleh kepuasan secara spiritual setiap melakukan salat terutama ketika Subuh.
Apabila ditanya bagaimana dia merasa begitu kagum dan terpikat ketika dibacakan Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang saing, Lang menjawab, “Mengapa bayi terhibur dengan suara ibunya?”
Membaca Qur’an menciptakan kenyamanan dan kekuatan di masa-masa sulit. Karena itu, keyakinan menjadi latihan untuk pertumbuhan spiritual Lang.
Lang telah menulis beberapa buku Islam yang menjadi best seller di kalangan komunitas muslim Amerika Serikat (AS). Salah satu bukunya berjudul Even Angels ask: A Journey to Islam in America.
Melalui buku tersebut, Lang membagikan wawasan yang ia peroleh selama menemukan jati dirinya dalam Islam.
Kabar keislaman Lang sempat ramai pada 2019 lalu. Sejumlah media asing memberitakan perjalanan kisah Lang hingga memutuskan masuk Islam. (*/Detik)