Menolak Berikan Uang, Siswa SMPN di Lebak Dikeroyok

LEBAK – Naas sekali nasib yang harus diterima Ardiansyah (15), siswa SMPN 3 Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak ini hanya gara-gara tidak mau memberi uangnya kepada salah seorang siswa satu sekolahnya, ia menjadi korban pengeroyokan siswa lainnya.

Akibat pengeroyokan itu, Ardiansyah (15) siswa kelas 9 B di SMPN 3 Cibadak mengalami sejumlah luka di bagian kepala dan dagunya hingga robek.

Menurut Ardiansyah dirinya dikeroyok oleh sekitar lima orang siswa, satu orang di antaranya diketahui bukan siswa dari SMPN 3 Cibadak tempat dirinya bersekolah.

Kasus pengeroyokan itu kata Ardiansyah, bermula saat dirinya pada hari Selasa (13/3/2018) lalu, dimintai uang oleh salah seorang siswa kelas 9 A di SMPN 3 Cibadak, berinisial DD (15).

“Awalnya dia (DD) minta uang ke saya, kata DD waktu minta uang ke saya bilangnya untuk alumni SMPN 3 Cibadak, padahal itu bohong karena dia (DD) emang sering malakin (minta uang) kepada teman-teman di Sekolah. Waktu itu saya kasih 2 ribu, tapi dia (DD) bilang kurang. Saat itu dia marah dan akhirnya saya duel (berantem) satu lawan satu dengan dia (DD). Saat duel itu, saya sempat (tendang) mukanya, dia ketakutan dan lari,” tutur Ardiansyah menceritakan kronologis awal kejadiannya kepada Fakta banten.co.id, Jumat (16/3/2018).

Namun ternyata kata Ardiansyah, DD masih menyimpan dendam. Sekitar jam 10.00 WIB saat hendak pulang sekolah siang tadi, DD menitip salam kepada teman sekolah lainnya untuk bertemu dengan Ardiansyah di luar sekolah sepulang sekolah.

Tak menaruh curiga, Ardiansyah setelah menerima kabar dari teman sekolahnya itu, langsung menemui DD terduga pelaku pengeroyokan tersebut.

“Saya sengaja datang untuk menemui, maksud saya mau damai akibat kejadian duel waktu hari Selasa itu, eh tahunya saya datang nemui DD bilang ke saya ‘gua enggak enak digituin sama kamu,’ kata DD, saya pikir dia sendirian. Tahu-tahu empat orang temannya ngumpet, waktu itu mereka langsung mendatangi saya dan saya dikeroyok, dagu saya robek dan kepala pada benjol-benjol karena ditonjokin,” ujar Ardiansyah.

Sementara itu, Tolib (41) orang tua dari korban mengaku sedih dengan kejadian yang menimpa anaknya yang menjadi korban pengeroyokan oleh oknum siswa di SMPN 3 Cibadak tersebut.

Menurut Tolib, dirinya sudah membawa anaknya berobat ke petugas kesehatan di desa setempat karena mengalami sejumlah luka akibat pengeroyokan tersebut.

“Saya sudah bawa berobat ke Mantri kesehatan, saya belum lapor polisi sebab kata pihak sekolah jangan lapor ke polisi dulu, masalah ini katanya akan diselesaikan besok pada hari Senin di Sekolah,” tukas Tolib.

Sementara itu, hingga berita ini dilansir, fakta banten.co.id belum mendapatkan konfirmasi dari pihak SMPN 3 Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. (*/Sandi)

Korban PengeroyokanPengeroyokan
Comments (0)
Add Comment