Polres Serang Kota Gelar Diskusi dengan Ulama, Sikapi Isu “Orang Gila”

SERANG – Kepolisian Resort Serang Kota menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan para ulama se-Kota dan Kabupaten Serang, Kamis (22/2/2018), di pondok pesantren Al-Islam Cipocok Jaya, Kota Serang.

Sekitar 150 orang ulama hadir dalam kegiatan tersebut. Turut pula hadir dalam kegiatan Ketua DPRD Kota Serang, Ketua DPRD Kabupaten Serang, Dandim 0602 Serang, Ketua MUI Kota Serang, Ketua MUI Kabupaten Serang, Kepala Kemenag, Perwakilan Dinkes, Pimpinan Ponpes se-Kota Serang, serta para Kapolsek dan Danramil yang berada di wilayah hukum Kota Serang.

Acara dibuka dengan sambutan pimpinan Ponpes Al-Islam, KH Enting Abdul Karim. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa masyarakat dikejutkan dengan sebuah fenomena 5 tahunan, seperti isu orang gila yang mengancam para ulama.

“Kita semua menjadi korban dari media sosial, baik masyarakat, ulama dan kepolisian khususnya di Kota Serang,” ucapnya dalam sambutan.

Kapolres Serang Kota, AKBP Komarudin, selaku penanggungjawab kegiatan menuturkan diadakannya kegiatan tersebut sebagai bentuk sinergitas antara Polri, TNI dan para ulama dalam menciptakan situasi dan kondisi kamtibnas yang kondusif di wilayah hukum Serang Kota.

“Di era globalisasi dan era digitalisasi informasi berkembang dengan sangat cepat, kita bisa menjadi hakim dan kadang menjadi korban,” ucap Kapolres Serang Kota.

“Ini menjadi tantangan dan tugas yang berat bagi kita khususnya para kyai dan ulama dalam membina umatnya,” imbuhnya.

Ia pun mengungkapkan tahun 2018 dan tahun 2019 merupakan tahun politik. Dimana secara riil masyarakat sedang terkotak-kotak karena mendukung salah satu paslon atau partai tertentu. Dan hal tersebut menurut AKBP Komarudin menjadi celah yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan.

Ia pun menuturkan seperti halnya isu yang sedang berkembang saat ini terkait orang gila yang menyerang ulama. Kapolres Serang Kota menilai bahwa hal tersebut merupakan polarisasi yang sengaja dibuat oleh kelompok tertentu.

“Saat ini sedang dibangun opini publik. Dan saat ini eranya proxy war atau perang yang diwakilkan, dimana orang gila yang diwakilkan dalam mengganggu keamanan dimasyarakat, dan senjatanya yaitu media sosial yang bisa langsung menyebarkan isu-isu untuk mempengaruhi masyarakat,” jelas AKBP Komarudin.

Dandim 0602 Serang, Letkol Harry Praptomo czi sedikit menambahkan bahwa PKI merupakan bahaya laten yang sewaktu-waktu bisa bangkit kembali, tapi dengan bentuk yang berbeda.

“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat melalui para ulama agar tetap menjaga kondusifitas Kota Serang,” imbaunya.

Berdasarkan hasil diskusi tersebut, pimpinan Ponpes pun menyampaikan kesimpulan dari kegiatan tersebut kepada seluruh hadirin khususnya para kyai dan ulama di Kota Serang untuk tidak takut dengan adanya isu orang gila yang akan menyerang para ulama.

Namun pimpinan Ponpes pun tak lupa meminta kepada pihak kepolisian agar kedepan bisa menjelaskan kepada masyarakat terkait motif dibalik banyaknya orang gila yang hilir mudik masuk Ponpes, dan berharap tidak ada diskriminasi terhadap penanganan kasus tersebut. (*/Ndol)

DiskusiIsu Orang Gila
Comments (0)
Add Comment