Penderita Penyakit Pernapasan di Cilegon Meningkat, Kawasan Industri Tertinggi

CILEGON– Semakin padatnya industri di Kota Cilegon yang menggunakan bahan bakar batu bara yang pembakarannya menghasilkan berbagai gas termasuk gas beracun, karsinogen atau dapat memicu kanker dan logam berat. Diduga menjadi pemicu banyaknya penderita ISPA di kota industri tersebut.

Belum lagi dengan akan beroperasinya Unit 9 dan 10 PLTU Suralaya pada akhir Tahun 2019 dengan kapasitas 2×1000 Megawatt. Hal itu tentu saja akan berpotensi menambah penderita penyakit ISPA.

Juru Kampanye Trend Asia, Ahmad Ashiv Birry mengatakan ancaman kesehatan masyarakat dan efek yang lebih besar berupa kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca yang setara dengan output dari PLTU batu bara. Terlebih adanya batu bara yang terbakar di atas tongkang yang akan dikirim ke PLTU Suralaya di wilayah Cilegon, merupakan resiko inhern minimnya prosedur penanganan dari instansi terkait.

“Unit 9 dan 10 PLTU Suralaya saat ini sedang proses pencarian modal ke pendana Korea. Ini ide buruk yang harus dihentikan. Saat ini saja beban kerusakan dari PLTU yang berdiri di kawasan sangat tinggi,” ungkapnya.

Dengan resiko yang demikian besar terhadap kesehatan masyarakat Cilegon dan sekitarnya, tentu harus menjadi perhatian semua pihak agar ada upaya membatasi, mengurangi atau bahkan mengganti bahan bakar batu bara yang lebih ramah lingkungan.

Sebab, dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon pada Tahun 2018 lalu saja, tercatat ada sekitar 21.745 pengidap batuk non pneumoni dan 661 penderita pneumoni.

“3 besar kecamatan dengan kasus ISPA terbanyak; Ciwandan, Jombang dan ketiga Pulomerak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Cilegon Dr. Arriadna, Jum’at (23/8/2019) sore.

Pneumoni diketahui infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan. Pada pneumonia, kantung udara bisa berisi cairan atau nanah. Infeksi dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.

Belum kasus ISPA yang ada di kawasan Kecamatan Puloampel dan Bojonegara yang kabarnya tidak sedikit warga yang mengidap penyakit tersebut. (*/Ilung)

IndustriISPA
Comments (0)
Add Comment