SUMBAR – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Posko Bersama Pemuda Pelajar Islam Peduli Bencana (PPIPB) mengadakan kegiatan menanam pohon di Hulu Sungai Batang Tapan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu 6 Juni 2021, di daerah Hulu Sungai Batang Tapan terkhusus di Nagari Sungai Gambir Sako Tapan. Kegiataan ini merupakan kegiatan penutup dari rangkaian kegiatan Posko Bersama PPIPB.
Penanaman seribu pohon ini juga dilatarbelakangi karena seringnya banjir yang melanda Daerah Tapan, sehingga membuat PPIPB berinisiatif untuk melakukan Gerakan Menanam Seribu Pohon di Hulu DAS Batang Tapan Khususnya di Nagari Sako Tapan.
”Kegiatan ini merupakan recovery dari bencana banjir yang melanda Kecamatan Ranah Ampek Hulu dan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan. Salah satu penyebab dari banjir di daerah Tapan ini karena rusaknya hutan yang ada di Hulu DAS Batang Tapan. Selain itu, ini juga merupakan rangkain program dari PPIPB,’’ ujar Muhammad Shaifulah selaku koordinator Posko Bersama PPIPB.
Kegiatan menanam pohon tersebut dibuka oleh Kasi Umum Camat sebagai perwakilan dari Camat Ranah Ampek Hulu yang berhalangan hadir. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan Basa Ampek Balai, Babinsa, Babinkatibmas, Pok Darwis Sako, Perwakilan dari TNKS, dan Osis SMAN 1 Basa Ampek Balai, Imasta, Gentapala dan beberapa ormas yang terlibat serta Tokoh Masyarakat Tapan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Tambah Beliau.
“Mewakili pihak pemerintah kecamatan, kami mengucapkan terima kasih kepada adik-adik PPIPB yang telah menjadi Inisator dalam gerakan menanam 1000 pohon ini. Kami dari pihak kecamatan sangat mendukung program seperti ini yang dapat membuka mata masyarakat lainnya, bahwa pentingnya menjaga lingkungan sekitar kita. Semoga kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan nantinya,” ujar Miftahudin, selaku Kasi Umum Camat Ranah Ampek Hulu.
Penebangan Hutan secara liar, dapat menyebabkan terjadinya longsor, banjir, bahkan hilangnya rumah bagi ribuan satwa didaerah tersebut. Pohon-pohon akan terlindungi apabila pemerintah memberikan tindakan tegas terhadap pelaku penebangan pohon lindung seperti yang terdapat pada Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Nagari Sako, serta penanaman pohon akan banyak dilakukan oleh masyarakat jika adanya undang-undang yang mewajibkan setiap warga di negara ini untuk menanam pohon.
Sebagai generasi penerus, pemuda dituntut mampu membawa perubahan dari berbagai elemen di masyarakat. Indahnya suatu negara dikarenakan oleh adanya pemuda, dan hancurnya suatu negara dikarenakan oleh tidak adanya sumbangsih dari pemuda. Begitu pentingnya peran pemuda bagi bangsa Indonesia. Semoga kegiatan yang diadakan oleh PPIPB tersebut dapat membuat berbagai elemen masyarakat tersadar akan pentingnya menanam pohon untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita nanti. Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, teruslah berbuat baik meski banyak ocehan diluar sana. Ujar Yori, selaku Koordinator Program Gerakan Menanam 1000 Pohon di Hulu Batang Tapan.(*/Red)