LEBAK– Warga Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak frustasi karena jalan Tambak-Sangiang Jaya atau Sabagi-Muncang, selama lebih 20 tahun dibiarkan rusak. Akhirnya mereka memilih gotong royong untuk memperbaikinya sendiri.
“Sudah hampir 20 Tahun akses masih belum ada tapak aspal sedikitpun, maka dengan itu kami melakukan kolektif kolegial tanpa melibatkan pemerintah daerah dan provinsi,” kata warga setempat, Ahab Putra kepada Fakta Banten, Minggu (23/3/2025).
Salah satu jalan yang paling terdampak adalah ruas Sabagi-Muncang atau Tambak- Sangiang Jaya.
“Padahal jaraknya ke Kota Rangkasbitung hanya sekitar lima kilometer,” terangnya.
Ia mengungkapkan, ada sekitar 12 titik jalan yang kondisinya sangat parah, serta 30 titik lainnya yang meskipun rusak sedang, tetap sulit dilalui kendaraan.
“Sudah beberapa kali warga meminta pemerintah untuk turun tangan, tetapi tidak ada respons. Karena itu, kami sepakat untuk melakukan perbaikan jalan secara swadaya,” tambahnya.
Sementara itu, Aktivis Lebak, Idham Mufarrij Haqim menilai kondisi jalan yang rusak parah tidak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga berdampak pada perekonomian mereka.
“Sederhana saja, masyarakat hanya ingin infrastruktur yang nyaman dan aman. Entah sampai kapan Kabupaten Lebak ini akan bergerak maju,” terangnya.
Aksi ini menjadi bukti bahwa masyarakat tidak bisa terus menunggu janji-janji pemerintah yang tak kunjung ditepati.
“Jika pemerintah tidak segera bertindak, bukan tidak mungkin gerakan rakyat ini akan semakin meluas, menunjukkan bahwa warga mampu berbuat lebih nyata daripada sekadar janji semata,” pungkasnya. (*/Sahrul).