LEBAK – Seorang nelayan yang bernama Bubun (39) warga Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengaku bahwa dirinya sempat ditangkap oleh dua orang yang belum diketahui asal-usulnya, yang diduga sebagai anggota polisi, pada Sabtu (12/5/2018) pagi.
Usai ditangkap dan dibawa dengan menggunakan mobil Avanza berwarna hitam oleh dua oknum polisi berpakaian preman yang membawa senjata, Bubun bersama Haji Anwar yang merupakan bos nelayan, mengaku diturunkan di tengah hutan sawit yang berlokasi Kampung Cimampang (Blok Kiara Payung) Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Lebak.
Selain dirinya dan Haji Anwar, kata Bubun, di dalam mobil Avanza yang membawanya juga terdapat seorang pria yang tidak diketahui identitasnya. Orang itu berada di mobil Avanza hitam itu bersama dengan kedua pria yang diduga polisi.
BACA JUGA: Kapolda Akui Ada Penangkapan oleh Oknum Polisi yang Bikin Nelayan Marah Hingga Merusak Polsek Bayah
Kata Bubun, dirinya ditangkap bersama Haji Anwar di pangkalan nelayan di pinggir Pantai Bayah di Kampung Jogjogan, Desa Darmasari.
Namun setelah sekitar satu jam dibawa berkeliling, kemudian Bubun dan Haji Anwar diperintahkan turun di tengah hutan sawit setelah mobil Avanza yang membawanya ke arah Kecamatan Panggarangan dikejar warga.
Akan tetapi, satu orang pria yang sebelumnya berada di dalam mobil Avanza berwarna hitam itu tidak diturunkan dan tetap dibawa oleh kedua orang pria yang diduga polisi tersebut.
“Awal kejadiannya, saya lagi nunggu barang (benur-red), tahu-tahu saya ditodong pakai pistol sama salah seorang berpakaian preman, terus dia bicara ke saya jangan kabur kamu, kalau kabur saya tembak. Karena saya takut terpaksa saya diam saja,” ujar Bubun kepada awak media, Sabtu (12/5/2018) malam.
Masih dijelaskan Bubun, saat diturunkan di area hutan Sawit, terdapat satu buah tas milik Haji Anwar yang berisikan uang sekitar Rp 25 juta lebih di dalam mobil Avanza hitam, tetap tidak diberikan oleh kedua pria yang menangkapnya itu.
“Waktu dibawa kepala saya ditutupin, saya enggak bisa melihat. KTP punya saya dan KTP punya bos serta uang di dalam tas sekitar Rp 25 juta lebih dan STNK motor saya juga dibawa,” ungkap Bubun.
BACA JUGA: Markas Polisi di Bayah Lebak Dirusak Massa Nelayan
Bubun juga mengakui bahwa ada aksi tabrak lari oleh oknum polisi kepada warga yang berusaha menghadang penangkapan Bubun dan Haji Anwar.
“Mobil itu sempat dihalangin masyarakat Kampung Jogjogan waktu bawa saya, kata yang di dalam mobil tabrak aja tabrak. Kedua orang yang membawa saya bawa pistol,” pungkasnya. (*/Sandi)