LEBAK -Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Lebak, Agil Zulfikar, menyampaikan apresiasi atas kesuksesan pelaksanaan program pemutihan pajak kendaraan bermotor yang digagas oleh Gubernur Banten.
Hal ini ia sampaikan usai melakukan kunjungan langsung ke UPT Samsat Rangkasbitung, Senin (14/4/2025).
“Kami hadir ke Samsat Rangkasbitung untuk memastikan bahwa niat baik Pak Gubernur dalam membantu masyarakat lewat program ini tidak tercoreng oleh oknum di lapangan. Alhamdulillah, apa yang kami lihat sungguh luar biasa,” ujar Agil yang juga dikenal sebagai kader Partai Gerindra binaan Andra Soni.
Agil mengungkapkan bahwa hanya dalam empat hari pertama program digulirkan, sudah tercatat sekitar 2.500 wajib pajak memanfaatkan program tersebut.
Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kerja keras dan inovasi pelayanan dari Samsat.
“Kita lihat langsung bagaimana Samsat Rangkasbitung membuka banyak loket tambahan, bahkan dibantu dengan tenda pelayanan. Ini di luar kebiasaan, dan menunjukkan komitmen luar biasa dari para petugas. Kami sangat mengapresiasi,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Agil juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak melalui sinergi lintas sektor turut memberikan bantuan, salah satunya penyediaan fasilitas untuk menunjang kelancaran layanan.
Ia menambahkan bahwa program pemutihan pajak ini bukan hanya meringankan beban masyarakat, tapi juga berdampak langsung pada pendapatan asli daerah (PAD).
“Sebanyak 30 persen dari pajak kendaraan ini masuk ke daerah lewat opsen, jadi sangat wajar jika Pemkab Lebak mendukung penuh keberhasilan program ini,” tegasnya.
Menariknya, Agil menyebut bahwa apa yang dilakukan Banten bahkan lebih progresif dibandingkan provinsi lain.
“Kalau di Jawa Tengah atau Jawa Barat, denda Jasa Raharja tetap dibayarkan. Tapi di Banten, berkat komunikasi intensif Pak Gubernur dengan pihak pusat, denda Jasa Raharja benar-benar dihapuskan, masyarakat hanya bayar satu tahun pajak pokok. Ini patut diapresiasi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti suasana berbeda di lapangan.
“Baru kali ini saya lihat warga datang ke Samsat dengan wajah gembira. Mereka antusias, bahkan rela antre karena memang merasakan manfaatnya secara langsung,” ujarnya.
Di akhir keterangannya, Agil menegaskan bahwa pemantauan langsung seperti ini adalah bentuk tanggung jawab moral terhadap kepercayaan publik.
“Kami tak ingin program yang baik malah tercoreng oleh implementasi yang buruk. Karena itu, kami pastikan pelaksanaan di lapangan benar-benar menyentuh masyarakat,” pungkasnya.(*/Sahrul).