LEBAK – Pasca dua orang warga di Lingkungan Perumahan BTN Mandala, Desa Kadu Agung Tengah, Kecamatan Cibadak, yang terindikasi positif terkena Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak langsung melakukan fogging atau penyemprotan di daerah tersebut.
Eni, salah satu warga BTN Mandala kepada faktabanten.co.id mengatakan, dalam satu pekan ini sudah 2 orang warga disini yang terkena demam berdarah.
“Satu orang sudah pulang ke rumah, sedangkan satu orangnya lagi masih dirawat di Rumah Sakit Umum Adjidarmo,” ungkap Eni, Jumat (3/8/2018).
Sementara itu, Kabid Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, Firman Rahmatullah, kepada wartawan menyebutkan penyemprotan dilakukan setelah ditemukannya warga positif menderita DBD.
Namun menurutnya, fogging bukan upaya efektif untuk mengatasi DBD. Langkah pencegahan yang paling tepat mengatasi DBD adalah warga harus hidup dengan bersih, dan menjaga lingkungan tetap bersih.
“Mencegah DBD warga harus melakukan program 4M Plus, yaitu menguras, menutup, mengubur dan memantau jentik di tempat-tempat yang menampung air,” katanya.
Firman pun menjelaskan, serangan DBD diakibatkan masih adanya sisa genangan air hujan di sejumlah tempat yang diduga menjadi media berkembangbiaknya nyamuk yang hidup di air jernih.
“Jika di suatu daerah ditemukan kasus positif demam berdarah, diasumsikan ada nyamuk yang sudah menggigit penderita dan berpotensi menularkan. Maka di radius 200 meter dilakukan fogging,” ucapnya.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk lebih mengaktifkan kegiatan pembersihan sarang nyamuk (PSM) agar dapat mencegah berkembangnya jentik – jentik nyamuk Aides Aegypti.
“Tempat berkembangnya nyamuk itu yang harus kita berantas dengan cara membersihkan,” pungkas Firman. (*/Sandi)
[socialpoll id=”2513964″]
Berapa harga yg mesti dibayar untuk 1 tabung fighting??