Aksi di Tengah Jalan Berlumpur, FKMC Desak Pemkab Lebak Prioritaskan Perbaikan Jalan Poros Kabupaten

 

LEBAK – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Keluarga Mahasiswa Cigemblong (FKMC) bersama masyarakat setempat turun ke jalan, menyuarakan desakan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak segera memprioritaskan pembangunan ruas jalan poros Kabupaten di Desa Cikaret, Kecamatan Cigemblong, yang kondisinya rusak berat dan telah lama dikeluhkan warga.

Aksi tersebut digelar di tengah jalan berlubang dan berlumpur sebagai bentuk simbolik bahwa akses penting bagi warga itu sudah tidak layak digunakan.

Para demonstran menilai kerusakan yang berlangsung bertahun-tahun ini telah menghambat aktivitas masyarakat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian lokal.

Muslih Onam (23), koordinator aksi, menyampaikan bahwa perbaikan jalan poros Kabupaten harus masuk prioritas pembangunan tahun 2026.

“Ini aksi murni dari kegelisahan warga Lebak Selatan. Kabupaten kita sudah berdiri 197 tahun, tapi percepatan pembangunan infrastrukturnya masih sangat lambat. Kami hanya menagih janji pemimpin daerah yang sebelumnya menyebut ingin membangun Lebak yang lebih baik,” ujarnya, Senin (8/12/2025).

Muslih juga menyoroti pembangunan alun-alun dan renovasi rumah dinas yang dinilai tidak sejalan dengan kebutuhan dasar masyarakat.

“Warga membutuhkan akses jalan yang layak, bukan proyek yang urgensinya tidak mendesak. Jalan rusak berat dibiarkan, sementara anggaran besar dialokasikan untuk alun-alun dan rumah dinas,” tambahnya.

Ketua FKMC, Ayu Lestari Athiffa (24), turut mengkritisi lambannya pemerataan pembangunan di Lebak.

Ia menantang Bupati Lebak untuk turun langsung melihat kondisi jalan poros kabupaten yang setiap hari dilalui masyarakat.

“Jalan ini adalah nadi kehidupan warga. Dari mobilitas pasien, kegiatan sekolah, hingga distribusi ekonomi semuanya bergantung pada akses ini. Momentum ulang tahun Lebak justru terasa memilukan bagi kami yang belum merasakan kesejahteraan infrastruktur,” tegasnya.

Ayu memastikan gerakan mereka tidak berhenti di Cigemblong.

“Karena DPRD Dapil V dan VI tidak hadir meski sudah kami undang, kami akan melanjutkan aksi ke Kantor Bupati Lebak dan DPRD Lebak untuk meminta kepastian pembangunan,” ucapnya.

K. Barok, tokoh masyarakat Desa Cikaret, menjelaskan bahwa kerusakan jalan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

“Anak-anak sering telat sekolah karena jalan berlumpur, bahkan kadang tidak bisa berangkat. Hasil panen seperti padi dan gula juga sulit dibawa keluar. Ekonomi tidak bisa bergerak kalau akses utama seperti ini dibiarkan,” ungkapnya.

Masyarakat berharap aksi kali ini benar-benar didengar pemerintah, sehingga perbaikan jalan poros kabupaten dapat segera direalisasikan dan tidak kembali menjadi janji yang tertunda. (*/Sahrul).

Comments (0)
Add Comment