LEBAK – Apik Maulana Yusuf (4) sudah menanggung derita penyakit hidrosefalus sejak umur enam bulan. Hidrosefalus adalah penumpukan cairan pada rongga otak atau yang dikenal ventrikel.
Normalnya, cairan di otak itu berfungsi sebagai bantalan otak. Ketika volumenya berlebihan, maka akan menekan otak dan bisa menyebabkan kerusakan otak serta gangguan mental atau fisik.
Sutianingsih, Ibu dari Apik kepada faktabanten.co.id mengatakan, bahwa Apik sudah dua kali menjalani operasi. Namun hingga saat ini kondisi Apik belum juga sembuh total.
Karena itu, Apik harus menjalani operasi satu kali lagi. Dan untuk operasi yang ketiga itu, ia mengaku kesulitan dana untuk membiayainya.
“Saya bingung, uang yang ada sudah habis, dan harta sudah saya jual untuk pengobatan dan operasi yang kedua kali. Biaya operasi itu sampai lebih dari Rp 60 juta. Saya sudah tidak punya apa-apa lagi, sementara saya sangat menginginkan anak saya sehat kembali,” kata Sutianingsih.
Sementara itu, Lili Suheli, Sekretaris Desa Sawarna, menjelaskan, bahwa Pemerintah Desa terus berupaya membantu keluarga Apik, baik dari segi administrasi kependudukan maupun melakukan penggalangan dana.
“Kami dari pihak Pemdes akan berupaya membantu korban yang sakit. Kami juga lagi berusaha berkoordinasi dan menghubungi Dinsos Lebak untuk meminta bantuan serta memfasilitasi anak tersebut agar bisa melakukan operasi yang ketiga kalinya,” ujar Lili. (*/Uwa Endin)