LEBAK – Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Padasuka, Kabupaten Lebak, ini terpantau hampir rubuh akibat termakan usia.
Ratusan siswa di sekolah itupun harus rela berdesak-desakan saat mengikuti kegiatan belajar setiap harinya.
Dari pantauan Fakta Banten, sekolah yang berlokasi di Kampung Cirangkong, Desa Padasuka, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten ini mempunyai enam ruang kelas.
Meski rusak, sekolah ini tetap digunakan sebagai sarana kegiatan belajar mengajar, hampir di semua titik ruang kelasnya rusak. Bahkan, saat musim penghujan tiba, siswa di sekolah ini harus mencari tempat yang aman dari atap yang bocor.
Intan, salah seorang siswa kelas VI SDN 3 Padasuka, mengaku hatinya selalu merasa was-was saat kegiatan belajar. Pasalnya atap ruang kelasnya hampir rubuh.
“Kadang merasa takut pak, soalnya atap ruang kelasnya mau roboh,” kata Intan kepada wartawan, Kamis (20/9/2018).
Hal yang sama diungkapkan Irma, siswa kelas IV ini mengaku ruanganya selalu bocor ketika hujan. Meski begitu, siswa di SDN ini tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap belajar.
“Kalau hujan ruangan kelas ini bocor. Biasanya, sebelum jam pelajaran dimulai harus dibersihkan (ngepel,-red) dulu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDN 3 Padasuka Lilin Herlina, saat ditemui di kantornya mengatakan, bahwa bangunan sekolah yang berdiri sejak tahun 80-an tersebut sempat direnovasi satu kali pada tahun 2003 lalu, dan hingga saat ini belum pernah direnovasi kembali.
“Kami sudah konsultasikan ke UPT Pendidikan Maja. Tapi untuk pengajuan perbaikan ruang kelas tahun 2018 ini katanya sudah terlambat,” ungkapnya, Kamis (20/9/2018).
Menurutnya, kondisi ruang kelas SDN 3 Padasuka ini mengalami kerusakan di semua titik. Kerusakan terparah ada di ruang kelas enam, hingga bagian atap plafon harus ditopang dengan kayu penyangga. Sedangkan ruang kelas 1 sampai 5 semuanya bocor.
Pihaknya berharap, perbaikan gedung sekolah bisa dilakukan secepatnya, agar kegiatan belajar siswa tidak terganggu.
“Kondisi itu tentu memengaruhi proses belajar mengajar, jadi konsentrasi siswa jadi ikut terganggu,” tandasnya. (*/Sandi)