LEBAK – Untuk mempercepat penurunan penderita stunting di Indonesia khususnya di Kabupaten Lebak, yang sampai saat ini terdapat 6,25 persen, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menggelar sosialisasi Gerakan Bersih dan Sehat (Genbest).
Acara yang digelar di aula salah satu hotel di Kecamatan Rangkasbitung tersebut melibatkan kaum milenial yang dianggap potensi besar untuk menekan kasus tersebut.
Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dirjen Informasi Komunikasi Publik Dr. Wiryanta mengatakan, sosialisasi yang sengaja dilakukan dengan menyisir kaum muda atau yang biasa orang kenal kaum milenial. Lebak salah satunya menjadi target Kominfo untuk menurunkan angka penderita stunting.
”Sengaja kita sasar kaum milenial, karena sasaran target kita terus bergeser dulu yang sebelumnya Ibu-ibu punya anak. Sekarangg lebih ke remaja sudah aqil dan baligh, mereka bisa membantu menginformasikan bagaiamana cara menerapkan pola hidup bersih dan pencegahan stunting,” ujar Dr. Wiryanta.
Menurutnya, komitmen Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Lebak dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menjadi hal penting untuk penurunan prevalansi stunting di Lebak.
”Jadi semua pihak harus komitmen, khususnya Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, dan Bupati untuk menekan angka stunting,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lebak Dodi Irawan mengungkapkan, sebenarnya angka stunting di Kabupaten Lebak lebih rendah dari target yang ditentukan oleh pemerintah pusat.
“Target pemerintah pusat itu 20 persen, tapi kita sudah mencapai 6,25 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Lebak. Artinya capaian kita lebih bagus dari target,” katanya.
Jika dipersentasikan dari jumlah penduduk di Kabupaten Lebak mencapai 1,2 juta jiwa lebih, lanjut Dodi Irawan angka 6,25 persen akan nampak besar. Namun dalam hal ini pemerintah tidak diam ditempat melainkan sejumlah program sudah disiapkan untuk menekan angka stunting.
”Kita siapkan UJAS, JAMILAH, UHC dan banyak program pemerintah lainnya yang sudah kita siapkan. Maka sosialisasi ini dengan menyasar kaum milenial menurut saya sangat tepat. Dimana didalamnya terdapat pelajar dari tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir (SLTA) dan dari perguruan tinggi. Mereka bisa lebih pro aktif dalam menyebarluaskan informasi mengenai cara hidup sehat dan pencegahan stunting,”tandasnya. (*/sandi)