LEBAK– Siapa sangka camilan sederhana berbahan dasar melinjo bisa menjadi motor penggerak ekonomi bagi warga pedesaan? Di Kampung Ciloa, Desa Sukaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, emping melinjo tak sekadar pelengkap hidangan berkuah, tapi juga jadi sumber penghidupan puluhan ibu rumah tangga.
Adalah Siti Eriah, sosok perempuan tangguh di balik berkembangnya industri rumahan emping melinjo di kampung tersebut.
Ia memulai usahanya dari skala kecil dengan hanya tiga pekerja, namun kini usahanya telah menyerap sekitar 30 tenaga kerja lokal yang sebagian besar adalah ibu-ibu di lingkungan sekitar.
“Dulu cuma buat di dapur sendiri, dibantu tetangga. Sekarang, hampir seluruh warga kampung ikut terlibat. Alhamdulillah, bisa jadi sumber nafkah tambahan,” ujar Siti saat ditemui di rumah produksinya, Kamis (10/4/2025).
Siti dan para perajinnya tetap mempertahankan proses produksi tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Dimulai dari menyangrai buah melinjo menggunakan pasir panas, mengupas kulit dalam, lalu menumbuknya hingga pipih dengan alat sederhana.
Setiap pekerja bisa menghasilkan belasan liter emping per hari, dengan upah rata-rata Rp6.000 per liter.
“Bukan cuma tentang usaha, ini soal kebersamaan dan saling menguatkan antar warga. Emping ini punya rasa khas karena dibuat dengan tangan dan hati,” kata Siti sambil tersenyum.
Tak hanya para perajin, pekerja lain seperti Upin, ibu dua anak yang sehari-hari menjadi pemetik melinjo, juga merasakan manfaat dari industri ini.
“Sambil bawa anak, saya bisa petik melinjo di kebun. Dapat 10 liter sehari sudah cukup bantu dapur,” ucapnya.
Produksi emping dari Kampung Ciloa kini tak hanya menyuplai pasar lokal. Camilan gurih itu telah menembus pasar kota-kota besar seperti Tangerang dan Bandung.
Bahkan, permintaan ekspor datang dari Singapura hingga Arab Saudi, membuktikan bahwa rasa khas emping melinjo Lebak punya tempat di hati pencinta kuliner mancanegara.
Keberhasilan industri rumahan ini menjadi bukti bahwa produk lokal bisa bersaing di pasar global.
Selain membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, emping melinjo juga ikut membawa nama Lebak ke kancah internasional lewat cita rasa otentik khas Indonesia. (*/Sahrul).