LEBAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat sebanyak 161 rumah rusak ringan, tujuh rumah rusak sedang, dan 27 rumah rusak berat akibat bencana alam.
Cuaca ekstrem pekan ini menyebabkan sejumlah bencana hidrometeorologi basah, antara lain banjir di 16 kecamatan, pohon tumbang di tujuh kecamatan, tanah longsor di 14 kecamatan, pergerakan tanah di enam kecamatan, dan angin kencang yang melanda dua kecamatan.
Bencana-bencana itu juga turut memaksa 180 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Pratama Rizki, menyampaikan bahwa, banjir yang sempat menggenangi 1.949 rumah mulai surut.
“Masih ada wilayah yang tergenang banjir, salah satunya di Kecamatan Banjarsari, dengan ketinggian air antara 30-50 sentimeter,” kata Febby, Jum’at (6/12/2024).
“Kalo lokasi yang terdampak longsor cukup parah terletak di Kampung Lebak Mangga dan Kampung Cimentong, Desa Cidikit, Kecamatan Bayah,” sambungnya.
Selain itu, longsor mengakibatkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur, seperti jembatan gantung penghubung Kampung Bunter dengan Kampung Leuwipesing di Desa Sangkanwangi, jembatan roda empat (Jembatan Ciboleger) yang menghubungkan Kampung Kaung Kemnag dengan Kampung Babakan Girang di Desa Nayagati, dan jembatan penghubung antara Kampung Cimeunteung dan Kampung Hagarmanah, Kecamatan Bayah.
Berdasarkan kaji cepat sementara, total kerugian material yang ditimbulkan akibat kejadian banjir dan longsor mencakup 12 titik fasilitas sosial, satu titik fasilitas umum, dan 16 titik infrastruktur.(*/Nandi)