LEBAK– Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Lebak mengapresiasi komitmen pemerintah daerah terhadap dunia pesantren di Lebak. Tiap tahun, Pemkab Lebak mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan pondok pesantren dan insentif pimpinan pondok pesantren di daerah.
Ketua FSPP Lebak Ade Bujhaerimi menyatakan, Pemkab Lebak di bawah kepemimpinan Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi telah memberikan bantuan yang cukup besar terhadap kemajuan pesantren di Lebak. Tiap tahun, Pemkab mengalokasikan anggaran Rp2,5 miliar untuk pembangunan sarana belajar santri di 50 pesantren. Bahkan, pemerintah juga mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp1,3 miliar untuk insentif pimpinan pondok pesantren.
“Perhatian Pemkab Lebak terhadap dunia pesantren cukup besar. Karena itu, kami pengurus FSPP berjanji akan mendukung program percepatan pembangunan. Dengan harapan, Lebak menjadi daerah maju dan sejahtera,” ungkap Ade Bujhaerimi kepada wartawan,
Ade berharap, ke depannya bantuan untuk pesantren terus ditingkatkan, sehingga pesantren yang menerima bantuan pemerintah lebih banyak lagi.
“Kami memaklumi kondisi keuangan daerah yang terbatas. Karena itu, kita ingin ada penambahan bantuan secara bertahap. Tentunya jika APBD Lebak mengalami peningkatan yang signifikan,” jelasnya.
Terkait program kerja FSPP, Ade menyatakan, akan melakukan pemberdayaan ekonomi pesantren. Kebijakan tersebut untuk meningkatkan kemandirian pesantren dan kesejahteraan para kiyai.
“Kita pun akan melaksanakan gerakan infak di internal pengurus FSPP. Harapannya, tiap tiga bulan sekali FSPP dapat membangun 28 pesantren baru dengan dana dari swadaya para kiyai,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya berpesan kepada pengurus FSPP Lebak yang baru dilantik untuk melanjutkan program kerja pengurus sebelumnya. Dia yakin, di bawah pimpinan kiyai muda FSPP Lebak akan mampu mengemban amanah selama lima tahun ke depan. Apalagi, kaum milenial yang ada di kepenguruasan FSPP memiliki semangat dalam berkarya dan berinovasi dalam memajukan pesantren di bumi seribu madrasah.
“Program gerakan infak dan pemberdayaan ekonomi pesantren harus direalisasikan,” harapnya.(*/sandi)