Gelombang Tinggi Hantam Pantai Lebak Selatan, BPBD Imbau Nelayan Tidak Melaut

 

LEBAK – Gelombang tinggi melanda pantai selatan Kabupaten Lebak, khususnya di sepanjang Kecamatan Bayah hingga Wanasalam.

Ketinggian gelombang yang mencapai 4-6 meter menyebabkan banjir rob di sepanjang garis pantai tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama, membenarkan adanya gelombang tinggi yang menghantam wilayah pantai selatan.

Ia menjelaskan bahwa fenomena ini diduga disebabkan oleh dampak “super moon” atau bulan purnama, dan diperkirakan akan berlangsung hingga 20 Oktober 2024.

“Kami sudah menerima laporan terkait gelombang tinggi ini. Potensi gelombang tinggi akan terjadi hingga 20 Oktober mendatang,” kata Febby, Kamis (17/10/2024).

BPBD Lebak telah mengimbau agar para nelayan tidak melaut sementara waktu, mengingat ketinggian gelombang yang membahayakan.

“Saat ini ketinggian gelombang mencapai 4-6 meter, dan kami sudah menyampaikan imbauan agar nelayan tidak melaut melalui para relawan kami di berbagai kecamatan,” jelasnya.

Salah seorang nelayan asal Bayah, Agus Basri, mengungkapkan bahwa gelombang tinggi sangat berisiko bagi para nelayan.

Akibatnya, puluhan perahu nelayan harus bersandar di pelabuhan demi keselamatan.

“Kami hari ini tidak melaut karena cuacanya sangat buruk dan berbahaya,” ujar Agus.

Menurut Agus, gelombang tinggi mulai terjadi pada Selasa malam, 15 Oktober 2024. Air laut mulai pasang sekitar pukul 24.00 WIB dan menghempaskan beberapa warung milik warga yang berada di pesisir pantai.

“Gelombang mulai naik sekitar tengah malam, dan air laut sudah naik cukup deras,” jelasnya.

Agus berharap kondisi segera kembali normal agar para nelayan dapat kembali melaut dan memperoleh hasil tangkapan yang banyak.

“Semoga cuaca segera normal, karena jika kondisi ini terus berlanjut, kami akan merugi,” pungkasnya.(*/Nandi)

Comments (0)
Add Comment