LEBAK – Sehari menjelang Idulfitri 1446 H, harga daging sapi dan kerbau di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak mengalami lonjakan drastis.
Di beberapa pasar, harga daging sapi menyentuh Rp180.000 per kilogram, sementara daging kerbau mencapai Rp175.000 per kilogram.
Kenaikan ini membuat para pedagang dan pembeli mengeluh karena harga jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Dede (47), seorang pedagang daging di Pasar Rangkasbitung, mengaku kenaikan harga terjadi akibat terbatasnya pasokan dari rumah pemotongan hewan (RPH) serta meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Lebaran.
“Biasanya harga naik, tapi kali ini luar biasa. Dari pemasok sudah mahal, jadi kami juga harus menaikkan harga jual,” kata dia kepada Fakta Banten, Minggu (30/3/2025).
Menurutnya, kenaikan harga ini membuat penjualan daging sedikit menurun dibandingkan hari-hari biasa.
“Biasanya saya bisa jual 30-40 kilogram per hari, sekarang turun karena banyak pelanggan yang mengurangi jumlah pembelian,” tambahnya.
Pedagang lain, Ujang (50), juga merasakan dampak dari lonjakan harga ini.
“Orang jadi lebih pilih-pilih. Banyak yang tadinya mau beli 2 kilogram, akhirnya cuma beli 1 kilogram karena mahal,” katanya.
Kenaikan harga ini tentu saja membuat para pembeli merasa terbebani, terutama mereka yang membutuhkan daging dalam jumlah besar untuk hidangan Lebaran.
“Saya biasa beli 3 kilogram buat rendang dan semur, tapi sekarang cuma ambil 1,5 kilogram. Mau gimana lagi, kalau dipaksakan anggaran belanja bisa jebol,” keluh Siti (39), warga Kalanganyar.
Hal senada juga diungkapkan oleh Tono (45), seorang pelanggan di Pasar Maja.
“Kalau harga begini terus, susah juga buat pedagang makanan seperti saya. Harga sate dan gulai pasti ikut naik, nanti pelanggan malah kabur,” ucapnya.
Sementara itu, beberapa pembeli memilih mencari alternatif lain seperti ayam atau ikan sebagai pengganti daging sapi dan kerbau.
“Lebaran tahun ini mungkin kita lebih banyak bikin lauk dari ayam atau telur, karena harga daging benar-benar nggak masuk akal,” ujar Fitri (32), warga Cibadak.
Baik pedagang maupun pembeli berharap agar harga daging bisa kembali stabil pasca-Lebaran.
“Setelah Lebaran biasanya harga turun lagi, tapi kami harap pemerintah bisa bantu supaya harga nggak naik gila-gilaan seperti ini di tahun depan,” ujar Dede.
Para pembeli juga berharap ada pengawasan lebih ketat terhadap harga daging, terutama saat menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Semoga ada solusi, supaya tahun depan kami masih bisa menikmati daging sapi di meja makan saat Lebaran,” tutup Siti. (*/Sahrul).