LEBAK – Beredarnya video beberapa waktu lalu dari Aliansi Mahasiswa Penjaga Kelestarian Alam dan Budaya yang menyebut adanya kerusakan lingkungan di Baduy disebabkan oleh Kapolda Banten, membuat lembaga adat Baduy, melalui Jaro Pamarentah, Jaro Saija angkat bicara.
Jaro Saija mengaku tak suka dengan pernyataan para mahasiswa yang telah mencatut atau membawa-bawa nama Baduy perihal adanya kerusakan lingkungan di Baduy.
“Menurut pandangan kami memang merasakan kami tidak suka. Tidak sukanya kalau bicaranya sebagai Bapak Kapolda itu jangan bawa-bawa Baduy,” ujar Saija di rumah dinasnya di kampung Babakan Kaduketug, Desa Kanekes, Minggu (18/7/2021).
“Apalagi persoalan di Gunung Liman yang ada di luar Tanah Ulayat Baduy itu sekarang sudah aman, tertib dan tidak ada lagi (penambang liar). Kami sering melakukan kontrol bersama Kapolsek Cirinten, Kapolsek Leuwidamar,” sambungnya.
Saija juga menyebut bahwa pernyataan yang dilontarkan mahasiswa itu tidak benar adanya.
Saija menyampaikan, justru kedekatan masyarakatnya dengan Kapolda Banten telah terbangun.
“Kami justru sangat berterima kasih kepada Pak Kapolda Jenderal Rudy. Kami sampai diundang ke rumah dinasnya waktu kami selesai acara Seba waktu itu,” katanya.
Di lain hal, menanggapi masalah tersebut, Pendamping Komunikasi Adat Baduy, Uday Suhada mengatakan, bahwa beredarnya video mahasiswa itu tidak berdasar.
“Statement mereka tidak berdasar. Menyebut di Tanah Ulayat Baduy terjadi kerusakan, itu ngaco. Kalau tidak tau, jangan asal bicara. Apalagi dikaitkan dengan Kapolda Banten yang dianggap tidak mampu menjaga kelestarian alam di Baduy, dimana korelasinya?” jelas Uday.
Uday yang juga pegiat antikorupsi ini menilai bahwa statement mereka yang mengaku mahasiswa dari 8 perguruan tinggi itu berbau fitnah.
“Saya lihat statement itu tidak menunjukkan ciri khas statement dari kalangan akademik, yang malah mengandung fitnah. Kalau tidak tahu persoalan, mending tanya dulu ke Lembaga Adat Baduy. Jangan seenaknya menyebar statement,” tambahnya.
Karena itu Uday meminta mereka agar meminta maaf ke lembaga adat Baduy.
“Jangan sampai para tokoh adat marah. Sebaiknya saudara Ricci Ricardo cs minta maaf ke Lembaga Adat Baduy atas kegaduhan yang mereka buat itu,” pungkas Uday. (*/Faqih)