Menepi Dalam Dunia Politik, Berikut Perjalanan Politisi Senior Asal Suku Baduy Kasmin Saelani

 

LEBAK – H. Kasmin Saelani merupakan satu satunya politisi asal Suku Baduy Kabupaten Lebak.

Ia salah satu kader terbaik dari Partai Golkar pada saat itu. Walaupun saat ini ia sudah tidak bergelut dalam dunia politik, namun namanya cukup melekat di kalangan masyarakat Banten.

Sosok satu satunya asli Suku Baduy ini yang terjun dalam dunia poltik, mempunyai history yang patut dicontoh.

Kasmin semasa kecil ia belajar membaca dan menulis dari seorang pedagang keliling. Dengan ketekunannya akhirnya ia sukses menjadi pengusaha dan kemudian terjun ke dunia politik dengan memilih Partai Golkar untuk memulai karir politiknya.

Karir Kasmin cukup cemerlang tak hanya di bidang bisnis semata, namun ia juga sukses di dunia politik. Partai Golkar seperti rumah baginya, karena di partai berlambang pohon beringin itu lah ia ditempa sehingga menjadi politisi yang mumpuni.

Petualangan dalam dunia politik Kasmin diawali pada tahun 1998-2003, ketika itu ia terpilih menjadi Anggota DPRD RI utusan dari Baduy. Bahkan ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Partai Golkar periode 2009-2014.

Karir politik Kasmin saat itu sangat melesat layaknya mobil mercy berjalan kencang di jalan tol.

Hingga pada Pilkada 2014-2019 ia diusung partainya mencalonkan diri sebagai bakal Calon Wakil Bupati Lebak berpasangan dengan H. Amir Hamzah yang berasal dari kalangan birokrat sekaligus mantan Wakil Bupati Lebak yang saat itu jabatan Bupati Lebak ditangan H. Mulyadi Jayabaya telah berakhir.

Kasmin dan Amir bertarung melawan dua pasangan calon lainnya, yaitu Pepep Paisaludin dengan Aang Rasyidi dari jalur independen (perseorangan) dan Iti Octavia Jayabaya (Anak dari Mulyadi Jayabaya) dengan Ade Sumardi.

Hasil perolehan suara di Pilkada itu, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasangan Iti dan Ade dinyatakan menang.

Namun pasangan Amir dan Kasmin melawan, mereka menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena menganggap kemenangan Iti-Ade ada kecurangan. Setelah melalui proses persidangan yang cukup panjang, MK memutuskan pasangan Iti-Ade menang dan dinyatakan sebagai Bupati dan Wakil bupati terpilih periode 2014-2019.

Kalah dalam gugatan di MK, pasangan Kasmin dan Amir malah terseret kasus pengacaranya yaitu Susi Tur Andayani yang saat itu dituduh menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar sebagai Ketua Majelis Hakim dalam kasus sengketa Pilkada Lebak tersebut.

Nasib sial menimpa pasangan Amir-Kasmin yang saat itu ikut terseret dan dinyatakan terlibat dalam kasus suap Ketua MK sehingga keduanya harus menjalani hukuman.

Selepas bebas menjalani hukuman, Kasmin yang lahir pada 28 Agustus 1958 kembali ke masyarakat. Kasmin seolah menepi namun bukan berhenti.

Ia kembali melanjutkan hidupnya dan menjalankan kembali usahanya. Sejak terseret kasus suap Pilkada Lebak itu lah, Kasmin tak terlihat muncul di panggung politik.

Kasmin sendiri adalah anak dari pasangan Silan dan Kaiceum. Menepi dari dunia politik, kini ia lebih banyak menghabiskan waktu menjalankan bisnis gula aren yang ia tekuni sejak tahun 1986. Kasmin memang dikenal sebagai pengusaha yang ulet.

Terbukti ketika masih muda, ia sempat meraih penghargaan sebagai pemuda pelopor dari Presiden Soeharto pada tahun 1997 di bidang pengembangan usaha pedesaan dan masyarakat tradisional.

Ditemui wartawan  pada Jumat 7 Juni 2024 di kediamannya di Kampung Rancagawe, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Kasmin terlihat segar bugar.

Kasmin yang sangat menerapkan hidup sederhana itu masih tampak gagah meskipun usianya lebih dari setengah abad.

Kasmin sampai saat ini dinilai sebagai tokoh politik yang masih sangat berpengaruh di Kabupaten Lebak.  (*/Yod/Aji)

Comments (0)
Add Comment