LEBAK – Ruas Jalan Bakti Manunggal, di Kampung Salahaur, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, beberapa pengguna jalan menjadi korban saat melintas dan ruas jalan itu pun banyak yang menyebut sebagai “Jalur Neraka”.
Sebab, kontruksi pada ruas jalan itu kondisinya bolong bolong, padahal baru bulan Februari yang lalu diperbaiki, tapi saat ini kondisi jalanya kembali rusak tidak jauh beda seperti “Arena Track Off Road” di tengah kota.
Hasil keterangan yang diperoleh dari salah seorang pengguna jalan sekaligus masyarakat setempat, Kiki menyampaikan kepada wartawan, bahwa dirinya pernah menjadi korban (terjatuh) pada saat melintasi jalan tersebut, karena disebabkan kontruksi pada jalan itu rusak dan banyak lubang besar besar.
Ironinya, tidak hanya tubuhnya saja yang terjatuh hingga terluka saat menerjang lubang di ruas jalan itu.
Bahkan, sampai kendaraan yang ia gunakan rusak, serta handphonenya pun ikut terjatuh dan pecah. Seperti pepatah bilang “Sudah jatuh tertimpa tangga”.
“Sampai handphone saya jatuh pecah ke lubang yang banyak airnya, kemudian saya cari nggak ada. Banyak kok saksinya teman teman saya waktu kejadian itu,” kata Kiki pada saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (19/4/2024).
Dirinya menyampaikan, ia merasa bingung sebenarnya jalan tersebut kewenangan siapa, pihak kelurahan atau pihak Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Lebak.
Pasalnya, sebagai warga setempat dirinya belum pernah melihat ujung ruas Jalan Bakti Manunggal itu mulus.
“Mungkin bukan hanya saya saja yang pernah jadi korban akibat jalan yang belubang tersebut, bisa jadi banyak pengguna jalan atau warga setempat yang menjadi korban. Apalagi ketika beres hujan jalan tersebut tidak jauh beda layaknya “Arena Track Off Roud” di jalan raya,” ucapnya.
“Ini di tengah kota loh, dekat sekali dengan Kantor Pemerintah Daerah, dengan DPUPR Lebak. Masa masih ada jalan raya yang kaya “Arena Track Off Road” di tengah kota kaya gini,” geramnya.
Selain Kiki, Jalan Bakti Manunggal menelan korban yang lainnya. Ferry warga Kota Rangkasbitung menyampaikan, anaknya juga terjatuh akibat kondisi jalan yang hancur, berbatu, banyak lubang besar.
Namun jalan itu karena telah beberapa kali makan korban bisa disebut juga “Jalan Neraka”.
Kemudian, kata Ferry menuturkan kondisi jalan yang becek karena baru saja reda hujan, licin, banyak batu kerikil, dan juga banyak lubangnya, sehingga membuat anaknya terjatuh sampai kepalannya terbentur batu dan mengalami kebocoran.
“Waktu anak saya main sama teman temannya main sepeda. Pada saat itu cuaca hujan dikit gerimis bnyk kerikil dan lubang. jatuh lah licin terus kena lubang kepalanya kena batu bocor. Sudah minta pertanggung jawaban kepada Kabid Jalan dan Jembatan, Hamdan. Saya chat tidak ada balesan atau respon. Dan saya telpon beberapa kali idak diangkat. Tadinya kalau telpon saya dijawab. Saya akan membereskan secara kekeluargaan, tapi dikonfirmasi susah,” kata Ferry melalui pesan singkat WhatsApp yang diterima.
Perlu diingat, pada bulan Februari 2024 lalu ruas Jalan Bakti Manunggal itu sudah pernah diperbaiki dan sekarang mulai rusak kembali.
Sampai berita ini ditayangkan redaksi masih berusaha untuk menghubungi pihak terkait. (*/Yod/Aji).