LEBAK– Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) mendatangi kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli. Jumat (19/7/2019).
Puluhan mahasiswa tersebut, menuntut agar pihak PDAM memberikan pelayanan yang maksimal.
Dalam orasinya Agun mengatakan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lebak adalah perusahaan milik daerah yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tapi dalam faktanya di lapangan tentu yang memberikan pelayanan dan kesejahteraan hanyalah gurauan bagi masyarakat, dan ada beberapa daerah yang mengalami kekeringan dan saluran air PDAM tidak berjalan dengan baik,” ucap Agun.
Kumala pun menuntut agar Dirut PDAM Lebak segera dicopot dari jabatannya, karena mereka menilai tidak becus dan merugikan konsumen.
“Kita disini melakukan aksi unjuk rasa dan membakar ban lantaran ini bentuk apresiasi kami yang sudah tidak percaya terhadap kinerja Dirut PDAM Lebak,” ujar Agun dalam orasinya.
Selain itu pihaknya mempertanyakan penggunaan pembayaran abudemen (berlangganan) yang kerap dibayarkan oleh puluhan pelanggan disetiap bulannya untuk penggunaan anggarannya dikemanakan.
“Saya merasa aneh, ini kan perusahaan dibawah naungan pemerintah, namun setiap tahunnya tidak pernah mengalami perubahan yang dapat memanjakan pelanggan. Yang ada malahan semakin buruk pelayanannya disetiap tahunnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Multatuli Lebak, Oya Masri membenarkan bahwa selama ini PDAM belum bisa melayani pelanggan secara maksimal. Akan tetapi, menurutnya, hal ini dinilai wajar jika terdapat air keruh yang diterima pelanggan dan banyaknya pasokan air yang sering mengalami tidak lancar.
“Kami akui belum bisa memuaskan seluruh pelanggan, karena kami memiliki 37 ribu pelanggan. Wajar lah kalau ada air yang keruh, karena air PDAM kalau diam kan mengendap, partikelnya terikat dengan PAC, otomatis ketika ada tekanan pasti kotor tapi kan itu sifatnya sementara,” ungkapnya.
Selain itu pihaknya mengaku bahwa PDAM memang perusahaan dibawah naungan pemeritah. Namun bukan berarti semua anggaran pemerintah mengalir ke PDAM.
“Pemeritah hanya menyertakan modal saja. Sebab, hingga saat ini kami masih kekurangan pemodal. Jadi wajar kalau banyaknya keluhan,” ujarnya. (*/Sandi)