LEBAK – Bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kabupaten Lebak menyisakan pilu yang mendalam dan mengakibatkan begitu banyak kerugian karena telah meluluhlantakkan rumah-rumah penduduk juga menghancurkan jembatan-jembatan sebagai akses kehidupan masyarakat.
Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banten, Kusmayadi mencatat sebanyak 43 kecamatan, 182 desa, 63.431 KK dan 149.431 jiwa terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Banten, sedangkan untuk di Desa Ciladaeun sendiri terdapat 24 rumah hanyut, 54 rumah rusak berat dan ringan, 3 sekolah rusak berat.
Ada 30 jembatan di Lebak, Banten yang hancur, lenyap tak bersisa. Membuat beberapa wilayah di Lebak terisolir dan sulit mendapatkan bantuan. Sementara, hanya ada jembatan darurat yang terbuat dari bahan seadanya dan jauh dari kata aman.
Tim Harfa Rescue Indonesia (HRI) hingga saat ini masih terus mengirimkan bantuan dan menyampaikan amanah dermawan kepada warga di desa terisolir dengan akses jalan yang sulit dan harus melewati 2 jembatan yang terbuat dari kayu dan bambu seadanya karena jembatan yang sebelumnya hanyut terbawa banjir, sehingga membuat jarak tempuh semakin panjang dan membutuhkan waktu hingga hampir seharian.
Indah Prihanande, Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa mengatakan jembatan yang rusak merupakan jembatan yang sangat penting karena menopang kehidupan masyarakat, entah itu digunakan sebagai akses jalan tercepat atau digunakan sebagai akses untuk menyambung hidupnya dari hasil bertani, sehingga dengan kerusakan yang banyak terjadi ini membuat perekonomian mereka pun lumpuh.
“Kami sangat mengerti bahwa jembatan juga sangat penting disamping bantuan kebutuhan dasar para penyintas, sehingga kami mengajak seluruh masyarakat untuk bahu membahu bergotong royong menyambung harapan para penyintas untuk membuat jembatan yang kokoh untuk mereka,” ujar Indah.
Sapri (50 th) salah satu penyintas banjir Lebak mengungkapkan bahwa kebutuhan jembatan memang sangat vital baginya dan warga sekitar. “Jembatan ini penopang hidup saya dan keluarga. Buat ngangkut kayu dan pisang hasil bertani. Sekarang jembatan hancur, saya bingung nanti seperti apa,” ucap Sapri.
Para penyintas Lebak membutuhkan jembatan yang kokoh guna menopangkan kembali harapan mereka yang sempat hilang, melanjutkan kehidupan mereka dan masa depan anak-anaknya.
Untuk Anda yang ingin membantu warga terdampak banjir di wilayah Banten, mari bergotong royong bersama LAZ Harapan Dhuafa dan Harfa Rescue Indonesia untuk membangun jembatan harapan bagi penyintas lebak melalui Rekening BRI 008401000593562 an Yayasan Harapan Dhuafa Banten (Tambahkan kode unik “217” dibelakang nominal transfer) Atau donasi di https://channelkebaikan.org. Konfirmasi donasi : (0812-8707-4484). (*/Red)